JAKARTA, KOMPAS.com - Berinisiatif menjaga eksistensi para pelaku film di dunia industri, Badan Perfilman Indonesia (BPI) mengimbau tiap rumah produksi untuk memiliki tim medis.
Hal ini diungkapkan dalam webinar yang diselenggarakan Akatara, forum pembiayaan film Indonesia, Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) dan Motion Pictures Association (MPA), Senin (12/10/2020).
"Mengingat penyebaran Covid-19, tiap rumah produksi harus memiliki petugas dan tim medis yang terintegrasi," tutur Alex Sihar, Ketua Bidang Advokasi Kebijakan Badan Perfilman Indonesia, Senin.
Alex menambahkan, pihaknya sedang menyediakan sistem baru bagi industri film, demi menyiasati Pandemi Covid-19.
Baca juga: Joe Taslim Ungkap Awal Mula Gabung di Film The Swordsman
Artinya, akan ada kerja sama antara rumah produksi dan tenaga medis, agar produksi film tetap bisa dilakukan.
"Mungkin dalam prosesnya nanti, akan dibagi ke dalam tiga zona pengamanan ketat," imbuh Alex.
Menurutnya, zona pertama mencangkup produser, sutradara, pemeran, talent, dan lainnya.
Zona kedua, meliputi kameramen dan tim make up. Zona ketiga, dikhususkan bagi pemeran tambahan dan para pembantu kelancaran proses.
Baca juga: Badan Perfilman Indonesia Berharap Syuting Film Bisa Segera Dimulai
Dia berharap, para pelaku film dapat mematuhi semua protokol, karena ini menyangkut eksistensi dan kelancaran mereka di industri film Tanah Air.
"Ini kembali lagi, tergantung kesadaran tiap pelaku industri film untuk tetap mematuhi protokol," tambah Alex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.