Gibran Marten Pernah Terjaring Razia Narkoba karena Pura-pura Mabuk

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Gibran Marten mengaku pernah terjaring razia narkoba karena terlihat mabuk di sebuah kelab malam di Jakarta.

Kepada ayahnya, Roy Marten, dan kakaknya, Gading Marten, Gibran menceritakan kejadian yang dianggapnya lucu itu.

Baca juga: Roy Marten Ungkap Arti Kata Mata Keranjang Kepada Gading dan Gibran Marten

Datang ke sana, Gibran hanya membawa uang Rp 15.000 untuk parkir mobil.

"Seperti biasa, kalau masuk kelab gampang, karena adiknya Gading Marten, itu sudah paling gampang," kata Gibran sambil tertawa dikutip dari kanal YouTube marten and friends, Selasa (21/7/2020).

Biasanya, kata Gibran, ketika masuk kelab ada sebagaian teman Gading yang menyapanya. Namun, kali ini kelab malam tersebut tak ada satu pun yang mengenalinya.

Baca juga: Gibran Marten Sulit Diskusi soal Akting dengan Gading Marten

Pada akhirnya, Gibran bersama temannya melihat ada sekumpulan perempuan di sudut ruangan dan ia memutuskan untuk menghampirinya.

Kendati demikian, Gibran berpikir ada dua kemungkinan, pertama kenalan dan yang kedua dapat minuman dari perempuan itu.

"Cuma kalau kita ke sana ditolak, malu dong. Pura-pura mabuk ajalah. Pakai hoodie, diginiin (palanya ditutupin). Jadi waktu cewek-cewek itu mulai ngelihat, sok-sok jalannya sudah (sempoyongan)," ungkap Gibran yang tertawa menceritakannya.

Baca juga: Main Film Bareng Ayah, Gibran Marten Diberi Wejangan

Baru jalan beberapa langkah, lampu di dalam ruangan klub tersebut menyala dan terdengar suara keras dari sudut yang lain.

"Waduh apa nih, 'halo, kami dari kepolisian, kami akan adakan razia untuk narkoba'. Tiba-tiba pas tengok ke sebelah sini, polisi sudah 'Bapak ikut saya', 'Kenapa, Pak?', 'Kami ingin razia narkoba'," seloroh Gibran.

Setelah dipisahkan, Gibran menjelaskan kepada polisi bahwa ia tidak mabuk dan mengonsumsi narkoba.

Baca juga: Gibran Marten Diminta Buat 200 Gerakan Koreografi Film Laga

Namun, polisi tidak langsung percaya karena melihat Gibran yang paling sempoyongan dari yang lain.

Tidak putus asa, Gibran mencoba kembali menjelaskan kepada polisi secara pelan-pelan.

"'Saya itu mau kenalan sama yang di sana, saya itu pura-pura mabuk', 'halah, kamu bohong aja'. 'Ya Pak, nih Pak, duit saya cuma Rp 15.000, mana sanggup saya beli narkoba Pak'," ungkap Gibran tertawa terpingkal-pingkal.

"'Ah kamu ada-ada aja', itu teman saya juga enggak punya duit pak, yang bapak tangkap juga. Wah itu polisinya ketawa sampai 'ya sudah ya sudah, kamu ada-ada aja'. Ya namanya kita anak muda mau kenalan'," sambung Gibran.