Betharia Sonata Ceritakan Kisah di Balik Lagu Hitsnya, Hati yang Luka

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat penyanyi Betharia Sonata identik dengan lagu-lagu melankolisnya, presenter Raffi Ahmad bertanya soal sebuah mitos. 

Mitos itu menyebut bahwa orang-orang yang membawakan lagu-lagu sedih dan menjadi hits, biasanya akan mengalami hal yang sama dengan tembang mereka.

Baca juga: Dua Album Ireng Maulana Bersama Betharia Sonata dan Rafika Duri Belum Dirilis

Tak memungkiri juga tidak membenarkan, Betharia hanya mengatakan, saat menerima lagu "Hati yang Luka" secara kebetulan dia melihat orangtuanya bertengkar.

"Selagi saya pelajari, kedua orangtua saya lagi berantem," kata Betharia dikutip Kompas.com dari tayangan Okay Bos, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: 14 Tahun Setelah Cerai, Betharia Sonata Akhirnya Berdamai dengan Willy Dozan

Saat itu, Betharia mendengar ibunya meminta pada ayahnya untuk dipulangkan ke orangtuanya.

Merasa momen itu memiliki kesamaan dengan lagu yang akan dia nyanyikan, Betharia akhirnya semangat membawakan lagu tersebut.

Sampai kemudian lagu tersebut jadi dan selesai direkam, Betharia meminta ibunya mendengarkan lagu "Hati yang Luka". 

Baca juga: Menangis, Betharia Sonata Ucapkan Maaf kepada Willy Dozan

Tak disangka ibunya justru sangat marah mendengar lagu tersebut.

Sebab, ketika itu ibu dan ayahnya sedang tidak tinggal serumah. Ayahnya di Bogor dan ibunya di Jakarta.

"Kena ke ibu saya pertama, tapi bukan pukul-pukulan. Akhirnya saya nyanyi sembarangan. Saya simpulkan (kehidupannya dengan Willy Dozan) iya yah, 'Hati yang Luka'," kenang Betharia.

Baca juga: Alasan Betharia Sonata Berdamai dengan Willy Dozan Setelah 14 Tahun Berkonflik

Namun, Betharia menegaskan kisah hidupnya tidak mirip seperti lagu tersebut.

Sebab, bukan tamparan secara fisik yang dia peroleh dari mantan pasangannya, melainkan hati yang tertampar.

Sampai akhirnya dia memutuskan berpisah dengan mantan suaminya, Willy Dozan.

Baca juga: Malu-malu, Betharia Sonata Ungkap Keinginan Menikah Lagi

"Hati yang Luka" merupakan lagu ciptaan Obbie Messakh.

Betharia awalnya sempat menolak lagu itu karena dianggap terlalu cengeng.

Namun kemudian, Betharia menerima lagu tersebut karena kontrak dan akhirnya tembang-tembang sedih menjadi ciri khasnya.