Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengorbanan Denada Dampingi Putrinya yang Berjuang Lawan Kanker Darah

Kompas.com - 01/02/2020, 12:28 WIB
Andika Aditia,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menemani putrinya, Shakira Aurum, yang sedang berjuang melawan kanker darah atau leukemia, penyanyi Denada memiliki banyak cara untuk membuat Shakira tetap bahagia.

Mulai dari menyediakan sekolah di rumah, menjadi guru, hingga menemani sang putri bermain TikTok.

Ketulusan Denada itu semua dilakukan demi kesembuhan Shakira, putri semata wayangnya.

Baca juga: Denada Ungkap Alasan Sedih Sering Tutupi Wajah Putrinya di Medsos

1. Hadapi pertanyaan sulit

Namun, Denada mengatakan, dari semua usahanya mendampingi dan menghibur Shakira terdapat satu hal yang sulit untuk ia jawab.

Hal itu adalah menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Shakira.

Dalam video di kanal YouTube Ussy Andhika official berjudul " DENADA: AKU CUMA B ISA CERITA SAMA ALLAH [PART2]| BASA BASI", penyanyi 41 tahun ini mengungkapkan satu pertanyaan yang sulit dijawab olehnya.

Seolah sulit untuk mengucapkan, Denada sempat tersenyum, sambil kemudian akhirnya terlontar kata, "papa kapan pulang?".

Baca juga: Anak Leukimia, Denada Sediakan Sekolah dan Pura-pura Jadi Guru

Denada lantas menundukkan kepalanya, mencoba menahan kesedihan yang dia pendam dengan tetap tersenyum.

Diketahui, Denada dan Jerry Aurum resmi bercerai pada tahun 2015. Ketika itu terjadi, Shakira masih batita.

Saat ini, Jerry tengah menjalani proses hukum atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjeratnya.

Baca juga: [POPULER HYPE] Perjuangan Denada untuk Shakira | Laporan Pembunuhan Berencana Lina Jubaedah

2. Tak peduli harta terkuras

Sudah hampir dua tahun Denada dan putrinya, Shakira, tinggal di Singapura untuk menjalani pengobatan kanker darah.

Tak bisa dibayangkan betapa mahal biaya hidup dan berobat selama di sana. Denada juga tak ingin menutupi hal itu.

Ia bahkan mengakui segala menjual aset yang ia miliki demi pengobatan putrinya.

Baca juga: Cerita Pilu Perjuangan Denada Dampingi Putrinya yang Idap Kanker Darah

"Waktu kami pertama kali ditawari ke Singapura, pertanyaan dokternya 'kuat apa enggak? (biaya)', karena dia bilang dua sampai tiga kali lipat lebih mahal dari Indonesia, itu hanya biaya medisnya saja," ujar Denada.

Denada sebenarnya juga bingung, bagaimana dia bisa melewati hampir dua tahun ini tinggal di Singapura dengan biaya yang sangat mahal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com