JAKARTA, KOMPAS.com - Di sofa dan tempat tidur, bantal dapat dengan cepat mengumpulkan penumpukan kotoran dari penggunaan sehari-hari.
Kotoran, debu, keringat, air liur, bakteri, dan bahkan jamur atau lumut dapat menumpuk di dalam bantal dari waktu ke waktu, menyebabkan bau tidak sedap dan merusak penyangganya. Untuk memastikan bantal Anda tetap segar dan bebas kuman, penting untuk membersihkannya setiap beberapa bulan.
Dilansir dari Better Homes and Gardens, Selasa (14/6/2022), berikut beberapa panduan cara mencuci bantal, cara menjaga kebersihannya, dan kapan harus menggantinya.
Baca juga: Cara Merawat dan Mencuci Bantal Sofa agar Tahan Lama
Kiat-kiat ini akan membantu memastikan bantal Anda dicuci, dikeringkan, dan mengembang dengan sempurna.
"Sebagian besar bantal bulu angsa dan bantal sintetis dapat dicuci dengan mesin dan dikeringkan," kata pakar kebersihan Donna Smallin Kuper dari Unclutter.com.
Perhatikan bahwa air harus bersuhu 60 derajat celcius atau lebih tinggi untuk membunuh tungau debu. Pertimbangkan siklus putaran ekstra untuk memeras kelembapan sebanyak mungkin.
"Jenis deterjen cucian terbaik untuk mencuci bantal adalah sabun bebas pewangi," kata ahli kebersihan Leslie Reichert.
Baca juga: Jangan Dibuang, Ini 6 Cara Memanfaatkan Kembali Bantal Lama
Dia merekomendasikan deterjen alami atau resep sabun cuci buatan nenek buyutnya, yakni dengan menambahkan dua cangkir sabun dan masing-masing satu cangkir soda kue, soda cuci, dan boraks. Penting juga untuk menggunakan rekomendasi deterjen pabrikan untuk mencuci bantal.
Deterjen berlebih yang tidak dibilas dapat meninggalkan residu lengket yang menyebabkan penggumpalan.