Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Penyakit Bercak Daun Bakteri pada Tanaman dan Mengatasinya

Kompas.com - 20/12/2021, 20:04 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak tanaman hias dan tanaman yang dapat dimakan menampilkan bintik-bintik gelap yang tampak nekrotik pada daunnya.

Bintik-bintik gelap tersebut rupanya merupakan gejala penyakit bercak daun bakteri. Penyakit berupa bintik hitam yang biasa menyerang daun tanaman. 

 

Dalam kasus ekstrem, penyakit ini bisa membunuh daun tanaman. Ada beberapa cara mengobati penyakit bercak daun bakteri pada tanaman dan menyelamatkan tanaman. Identifikasi awal adalah cara efektif mengatasi penyakit bercak daun bakteri ini. 

Baca juga: 5 Tanaman Herbal yang Cocok Ditanam di Teras Rumah

Gejala bintik daun bakteri

Ilustrasi bercak-bercak hitam pada daun tanaman akibat jamur.SHUTTERSTOCK/FLOKI Ilustrasi bercak-bercak hitam pada daun tanaman akibat jamur.
Melansir dari Gardening Know How, Senin (20/12/2021), bercak daun bakteri pada tanaman dapat bermanifestasi dalam beberapa cara berbeda.

Gejala bercak daun bakteri meliputi munculnya lesi bermata hitam, bintik-bintik cokelat dengan lingkaran cahaya kuning, atau hanya area terang dan gelap pada dedaunan.

Bercak-bercak ini tidak beraturan dan berukuran antara 3/16 dan inci (lima milimeter hingga satu sentimeter). Bercak ini dapat terjadi pada bagian atas atau bawah daun dan membunuh bagian jaringan ketika berkumpul bersama. 

Baca juga: Kenali 5 Jenis Hama yang Paling Umum Menyerang Tanaman

Gejala bercak daun bakteri juga dapat muncul pada tepi daun dengan warna kuning kecokelatan serta jaringan mengering dan putus.

Daun tanaman menjadi sangat tipis dan halus ketika penyakit bakteri ini menyerang tepi daun. Penyakit ini paling umum menyerang daun tanaman yang lebih tua, tetapi akan dengan cepat berkembang pada jaringan yang lebih baru.  

Baca juga: Trik Menanam Nanas Sebagai Tanaman Hias Dalam Rumah 

Penyebab bintik daun bakteri pada tanaman 

Organisme bakteri adalah penyebab utama penyakit bercak daun bakteri pada tanaman. Kondisi basah dan sejuk mendorong pembentukan bakteri ini, yang dapat menyebar pada tanaman dengan cepat.

Bakteri terciprat ke daun, lalu membelah diri untuk berkembang biak. Satu bakteri dapat berkembang biak dengan cepat hanya dalam hitungan jam. Bakteri berkembang biak paling cepat ketika suhu berada dalam 25-30 derajat Celsius. 

Baca juga: 4 Pilihan Tanaman Sayur yang Cocok Ditanam Saat Musim Hujan

Tingkat infeksi yang tinggi akan menyebabkan kerontokan daun dan membahayakan kesehatan tanaman secara serius sehingga membuat penyakit ini sangat menular. 

Patogen juga terbawa dalam benih yang terinfeksi meski ada beberapa benih yang tahan penyakit untuk tanaman pangan.

Selain itu, pilih transplantasi bebas penyakit, rotasi tanaman, dan hindari penyiraman di atas kepala untuk mencegah penyebaran bakteri.  

Baca juga: Tips Menanam Lavender Sebagai Tanaman Hias di Rumah

Cara mengobati penyakit bintik daun bakteri

Selain tips pencegahan penyebaran penyakit sebelumnya, Anda bisa menggunakan fungisida tembaga pada tanaman. Namun, fungisida hanya boleh digunakan secara terbatas, kecuali jika diterapkan pada awal siklus penyakit.

Pada tanaman hias, penyakit bercak daun bakteri bisa disingkirkan dengan segera membuang daun yang terserang demi mencegah bakteri melompat ke daun yang berdekatan.

Beberapa tanaman yang paling umum terserang penyakit ini adalah selada, bit, terong, paprika, dan tanaman hias berdaun besar seperti philodendron. 

Baca juga: Cara Terbaik Menyiram Tanaman Hias Indoor agar Subur dan Sehat

Buang sisa-sisa sayuran lama di kebun dan jangan menanam tanaman baru di tempat tanaman yang terkena penyakit ini pernah tumbuh.

Sedangkan pengobatan kimia, tidak ada perawatan kimia yang dapat mengatasi penyakit bercak daun bakteri ini. Langkah terbaik adalah pencegahan dan mengontrol tanda pertama gejala bintik daun bakteri muncul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com