JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak parasit yang berpotensi mengganggu anak anjing kita, mulai dari kutu hingga cacing pita dan cacing hati. Anjing pun terkadang terpapar kutu, tetapi hanya dalam kondisi tertentu.
Frank Hurtig, direktur layanan teknis veteriner di Virbac US mengatakan, meskipun kutu sangat menular, anjing hanya tertular kutu dari anjing lain.
"Kutu sangat khusus tentang inang yang akan mereka tinggali. Ketika kutu baru menetas, mereka menjalani sisa hidup mereka pada hewan itu kecuali jika mereka secara kebetulan pergi ke hewan lain dari spesies yang sama," jelas Hurtig, dikutip dari Daily Paws, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Mengenal Ras Anjing Pomeranian, dari Kepribadian hingga Sejarah
Anjing tidak mendapatkan kutu dari manusia atau sebaliknya. Setiap spesies bisa diserang jenis kutu yang berbeda, termasuk manusia.
Misalnya, Companion Animal Parasite Council (CAPC) menunjukkan kucing terinfeksi oleh satu jenis kutu, yakni kutu kunyah kucing. Kutu ini memakan sel-sel kulit dan ketombe.
Anjing peliharaan dan anjing liar terinfeksi oleh kutu kunyah versi anjing, serta kutu pengisap anjing, yang memakan darah dan cairan lainnya. Kutu kunyah pada anjing adalah yang paling umum.
Jadi bagaimana bisa anjing kutuan? Anjing di luar ruangan yang bersentuhan langsung dengan anjing lain paling rentan terhadap infestasi kutu, terutama jika mereka saling menjilat atau bergumul.
Baca juga: 4 Jenis Mainan Anjing untuk Meningkatkan Ketangkasan dan Kesehatan
Perlengkapan perawatan seperti sikat, sisir, dan peralatan lainnya mungkin juga memiliki kutu jika tidak dibersihkan dengan benar.