Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Belum Selesai, Tim Penyelamat Khawatir Ada Longsor Baru di Papua Nugini

Kompas.com - 27/05/2024, 11:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Hingga kini, tim penyelamat masih bekerja keras mengevakuasi korban di lokasi tanah longsor di Papua Nugini.

Meski demikian, tim penyelamat yang menggali lumpur dan bebatuan di lokasi merasa khawatir akan adanya longsoran baru.

Diketahui, tanah longsor di Papua Nugini menewaskan sekitar 670 orang. Tim penyelamat juga mengaku terhambat oleh puing-puing yang berjatuhan, medan berbahaya dan konflik antar suku di sepanjang jalur pasokan bantuan.

Baca juga: 300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Dikutip dari AFP pada Senin (27/5/2024), sebuah desa terpencil di lereng bukit yang dulunya ramai di Provinsi Enga hampir musnah ketika bongkahan Gunung Mungalo runtuh pada Jumat dini hari dan mengubur sejumlah rumah dan orang-orang yang tidur di dalamnya.

Penduduk setempat telah menggunakan sekop dan potongan kayu untuk menemukan mayat-mayat di bawah tanah longsor.

Besaran longsorannya terdiri dari batu-batu besar seukuran mobil, pohon-pohon tumbang, dan tanah yang bergolak yang diperkirakan kedalamannya mencapai delapan meter.

"Daratannya masih longsor, bebatuan berjatuhan dari gunung," kata pejabat badan migrasi PBB Serhan Aktoprak kepada AFP.

Sementara itu, aliran air mengalir di antara tanah dan puing-puing, dan retakan muncul di tanah yang berdekatan dengan tanah longsor.

"Hal ini dapat memicu longsoran susulan," pejabat PBB itu memperingatkan, sehingga menimbulkan “risiko serius” bagi tim penyelamat dan orang-orang yang tinggal di daerah tersebut.

Ia mengatakan pada rekan-rekannya harus menyelamatkan diri dari bebatuan yang berjatuhan di lokasi pada akhir pekan.

Perkiraan jumlah korban tewas meningkat menjadi 670 pada akhir pekan setelah para pemimpin lokal dan pekerja bencana menilai kembali jumlah populasi yang berada di bawah lumpur dan puing-puing yang membentang hampir sepanjang empat lapangan sepak bola.

Pada proses evakuasi, ada lima mayat dan satu kaki keenam telah diangkat dari puing-puing pada Sabtu malam.

Baca juga: Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

"Sudah tiga hari tujuh jam sejak bencana ini melanda, jadi pada dasarnya kita berpacu dengan waktu tetapi sejauh mana kita bisa menyelamatkan orang-orang adalah masalah lain," terang Aktoprak.

Diketahui, lebih dari 1.000 orang terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut, menurut perkiraan lembaga bantuan, dan kebun pangan serta persediaan air.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Global
Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Global
Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Global
Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Global
Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Global
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Global
Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com