Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gaza Ceritakan Kelaparan yang Dialami akibat Perang...

Kompas.com - 31/01/2024, 08:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Anggota LSM Mercy Corps di Jalur Gaza, Waleed -bukan nama sebenarnya- mengatakan, situasi di bagian utara sangatlah sulit bagi warga untuk bisa memperoleh makanan.

Dia bercerita kepada Al Jazeera, bahwa beberapa orang bahkan tidak pernah makan sepotong roti pun selama lebih dari satu bulan.

"Banyak yang hanya makan satu kali sehari, biasanya hanya terdiri dari nasi. Tidak ada sayuran yang tersedia. Saya sendiri belum pernah melihat tomat, mentimun, atau kentang selama sekitar 90 hari," katanya.

Baca juga: Holodomor, Bencana Kelaparan akibat Kebijakan Stalin yang Tewaskan 3,9 Juta Warga Ukraina

Waleed berucap, jika ada sesuatu yang tersedia atau dijual, banyak warga tidak mampu membelinya.

"Sekantong tepung, yang sebelumnya dihargai 35 shekel (sekitar Rp 150.000) sekarang menjadi 600 shekel (Rp 2,5 juta). Harga beras, yang dulunya 6 shekel (Rp 25.000) per kilogram, sekarang menjadi 17 shekel (Rp 73.000. (Kenaikan harga) Ini berlaku sama untuk semua barang," jelas pria yang tinggal di Jalur Gaza itu.

Sebagai gantinya, kata Waleed, penduduk harus menunggu truk-truk bantuan untuk mendapatkan makanan.

 

"Setiap hari orang-orang pergi berharap mendapatkan bantuan dan tank-tank menembaki mereka, mengakibatkan jatuhnya korban. Secara pribadi, sejak awal perang hingga hari ini, keluarga saya belum menerima bantuan apa pun. Kami sekarang hanya makan sekali sehari dan itu sudah cukup," jelasnya.

Waleed bersaksi, truk-truk bantuan yang mencapai Gaza bagian utara sangatlah sedikit.

Di samping itu, karena tidak ada yang bertanggung jawab atas proses distribusi, maka prosesnya menjadi sangat kacau.

"Orang-orang sering mencegat truk-truk ini dan langsung mengambil barang-barang dari truk-truk tersebut karena mereka tahu mereka tidak akan mendapatkan apa-apa," ungkapnya pilu.

Baca juga: Dirjen WHO: Penduduk di Gaza Alami Kelaparan Akut

"Baru-baru ini, saya pergi untuk mengamati distribusi bantuan dan itu sangat menyedihkan," tambahnya.

Waleed mengatakan, kini ribuan orang memilih untuk menunggu di tepi pantai dengan harapan truk-truk bantuan akan datang.

Sayangnya, yang selama ini terjadi, setelah warga Gaza menunggu berjam-jam, hanya ada dua truk yang datang.

"Orang-orang berdesak-desakan di sekelilingnya sehingga saya pernah menyaksikan dua orang mati lemas karena berdesak-desakan," jelas dia.

"Kebanyakan orang tidak mendapatkan bantuan karena mereka tidak mau mengambil risiko pergi ke tempat-tempat yang memiliki kemungkinan besar menjadi sasaran atau karena mereka tidak dapat bersaing dengan begitu banyak orang yang berusaha mendapatkan bantuan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com