Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Terik dan Payung Warna-warni di Puncak Ritual Haji Pertama Selepas Pandemi

Kompas.com - 28/06/2023, 03:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LEBIH dari dua juta jemaah haji dari 160 negara diperkirakan menjalani wukuf di Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023) waktu setempat.

Payung warna-warni menjadi pemandangan tersendiri dalam ritual haji di tengah jemaah berbalut pakaian ihram pada tahun ini.

Baca juga: Asal-usul Gelar Haji, Hanya Ada di Indonesia, Warisan Belanda untuk Tandai Pemberontak

Wukuf merupakan puncak rangkaian ibadah haji, dengan para jemaah berdiam diri di padang Arafah. Tanpa wukuf, tak ada haji.

Tentu, ada sejumlah ritual lain yang harus ditempuh juga oleh jemaah haji selain wukuf, termasuk tawaf dan sai. 

Perkiraan jumlah jemaah haji pada 2023 ini adalah yang terbanyak selepas pandemi Covid-19. Meskipun, jumlah itu belum melampaui 2,5 juta jemaah seperti pada 2019. 

Baca juga: Setelah 1.221 Hari Kedaruratan Covid-19...

Pada tahun pertama pandemi Covid-19, 2020, jumlah jemaah haji dibatasi hanya 10.000 orang. Itu pun berasal dari Arab Saudi saja.

Setahun berikutnya, jumlah ini bertambah menjadi 59.000 orang. Ketika wabah Covid-19 mulai tampak mereda pada 2022, jemaah haji dibatasi maksimal satu juta orang.

Baca juga: Suharso Monoarfa Cerita Momen Bertemu Anies dan Ganjar Saat Ibadah Haji, Sebut Kebetulan

Wukuf menjadi lebih menantang bagi jemaah haji karena mereka harus bergerak dari pusat kota Mekkah menuju padang Arafah untuk kemudian berdiam diri di sana.

Jarak antara pusat kota Mekkah dan lokasi wukuf sekitar 18 kilometer. Sebagian jarak dapat ditempuh jemaah dengan menumpang bus atau kereta, tetapi tetap ada rute yang mau tidak mau harus dilalui dengan berjalan kaki di kawasan ini.

Baca juga: Link Live Streaming Wukuf di Arafah

Waktu pelaksanaan wukuf adalah selepas dhuhur pada 9 Dzulhijah hingga subuh pada 10 Dzulhijah dalam penanggalan Islam. Di Arab Saudi, 9 Dzulhijah 1444 H bertepatan dengan 27 Juni 2023 dan 10 Dzulhijah bertepatan dengan 28 Juni 2023. 

Jemaah haji yang sudah tiba di padang Arafah dan menanti waktu pelaksanaan wukuf, Selasa (27/6/2023) waktu setempat.AFP/SAJJAD HUSSAIN Jemaah haji yang sudah tiba di padang Arafah dan menanti waktu pelaksanaan wukuf, Selasa (27/6/2023) waktu setempat.

Tantangan terbesar haji pada tahun ini, selain jumlah jemaah yang sudah mendekati rekor terbanyak sebelum pandemi, adalah terik matahari dan panjangnya siang pada hari Arafah.

Inilah alasan payung warna-warni menjadi pemandangan tersendiri selama ritual haji 2023.

Saat wukuf berlangsung, suhu di Arafah diperkirakan mencapai 44-46 derajat Celcius. Terang matahari juga akan menyinari jemaah selama 15 jam pada hari Arafah. 

Baca juga: Jemaah Haji Wukuf di Arafah, Gus Imin Ajak Mereka Doakan Indonesia Damai dan Sejahtera

Menjadi semakin menantang, salah satu penyesuaian regulasi selepas pandemi untuk haji adalah dihapuskannya batas maksimal usia jemaah. Artinya, ada makin banyak jemaah lanjut usia yang turut berdesakan di antara dua juta orang itu.

Ritual haji pada 2023 telah dimulai pada Minggu (25/6/2023). Setelah ritual tawaf dan sai di Masjidil Haram di pusat kota Mekkah, jemaah bergerak menuju Arafah untuk melakukan wukuf pada Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com