Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecatur Pria Pakai Burka, Menyamar Jadi Perempuan demi Ikut Turnamen Catur Wanita

Kompas.com - 16/04/2023, 22:03 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

NAIROBI, KOMPAS.com - Seorang pecatur pria berusia 25 tahun menyamar sebagai seorang perempuan guna bersaing dalam turnamen catur kategori wanita di Kenya.

Dengan mengenakan burka dari ujung rambut sampai ujung kaki dan memakai kacamata, Stanley Omondi mendaftarkan dirinya dalam turnamen tersebut sebagai Millicent Awour.

Namun aksi nekat Omondi terbongkar saat pihak penyelenggara curiga dengan identitas Millicent Awour setelah dia memenangi beberapa partai.

Baca juga: Skandal Kecurangan Turnamen Catur Dunia: Hans Niemann Diduga Curang di Lebih dari 100 Game Online

Dalam pembelaannya, Omondi kemudian menulis surat permintaan maaf yang isinya dilihat BBC. Omondi mengaku dirinya didorong "kebutuhan finansial". Omondi juga mengatakan bahwa dia "siap menerima segala konsekuensi".

Omondi tidak menanggapi permintaan wawancara dari BBC.

Ketua Federasi Catur Kenya, Bernard Wanjala, mengatakan bahwa meskipun Omondi kemungkinan besar akan mendapat larangan berpartisipasi dalam kejuaraan catur selama "beberapa tahun", Omondi tidak akan didepak dari dunia catur selamanya.

"Awalnya kami tidak curiga, karena mengenakan jilbab itu normal," kata Wanjala kepada BBC Sport Africa.

"Tapi di sepanjang jalan, kami melihat dia menang melawan pemain yang sangat kuat... dan tidak mungkin ada orang baru yang belum pernah berpartisipasi dalam turnamen (sedemikian tangguh)."

Alas kaki dan fakta bahwa pecatur bernama Millicent Awour tersebut tidak berbicara menambah kecurigaan

"Salah satu tanda kejanggalan yang juga kami perhatikan (adalah) sepatunya, dia memakai sepatu yang lebih maskulin, bukan feminin," kata Wanjala.

"Kami juga memperhatikan dia tidak berbicara. Bahkan ketika dia datang untuk mengambil tanda peserta, dia tidak berbicara. Biasanya ketika seorang pecatur bermain, dia akan berbicara dengan lawan... karena bermain catur bukanlah perang melainkan persahabatan. "

Meskipun pecatur bernama Millicent Awour itu tampak janggal, pihak panitia mengizinkannya untuk lanjut bermain karena mereka takut dituduh melakukan diskriminasi terhadap orang yang mengenakan baju keagamaan.

Pihak panitia baru menegurnya pada babak keempat.

Baca juga:

"Setelah dia memenangi pertandingan yang sangat sulit, kami menegurnya. Dia tidak terkejut," papar Wanjala.

"Dia mengakui bahwa dia adalah laki-laki. Dia menyesali apa yang terjadi, meminta maaf dan mengatakan dia hanya melakukan itu karena dia mengalami kesulitan keuangan dan berpikir memenangi turnamen akan membantunya mengatasi kesulitan itu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com