Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Tak Terima Dituduh Kirim Drone ke Ukraina, Kecam Keras Rencana Penyelidikan PBB

Kompas.com - 23/10/2022, 10:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengecam keras seruan Perancis, Jerman, dan Inggris agar PBB menyelidiki tuduhan bahwa Rusia telah menggunakan drone atau pesawat tak berawak asal Iran untuk menyerang Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera, Nasser Kanaani, juru bicara kementerian luar negeri Iran, mengatakan pada hari Sabtu (22/10/2022) bahwa seruan oleh apa yang disebut kelompok negara-negara E-3 itu salah dan tidak berdasar serta mengutuk keras tuduhan itu.

Ukraina mengatakan Rusia telah menggunakan drone serang Shahed-136 buatan Iran yang meluncur menuju target mereka dan meledak saat terjadi benturan.

Baca juga: Iran Kecam Seruan Penyelidikan PBB soal Pasok Drone untuk Rusia

"Pemerintah Republik Islam Iran, dalam upayanya untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan untuk mengamankan hak-hak rakyat Iran, berhak untuk menanggapi setiap tindakan yang tidak bertanggung jawab," situs web kementerian luar negeri Iran mengutip kata Kanaani.

“(Kami) tidak akan ragu untuk membela kepentingan rakyat Iran,” katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam sebuah surat yang ditandatangani utusan PBB, tiga negara Eropa mendukung seruan Ukraina untuk penyelidikan PBB pekan lalu.

Baca juga: Forensik Iran Sebut Kematian Mahsa Amini Bukan karena Pukulan, Keluarga Menolak

Penggunaan pesawat tak berawak disebutbmelanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 yang mendukung kesepakatan nuklir Iran 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com