Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2021 Jadi Salah Satu Tahun Terpanas Dalam Sejarah

Kompas.com - 14/01/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – 2021 menduduki peringkat keenam sebagai tahun terpanas dalam sejarah menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan NASA.

Kondisi tersebut menyebabkan banyak peristiwa cuaca ekstrem di seluruh dunia dan menambah bukti bahwa dunia berada dalam tren pemanasan jangka panjang.

Data yang dikumpulkan NOAA dan NASA juga mengungkapkan bahwa delapan tahun terakhir adalah delapan tahun terpanas dalam sejarah.

Baca juga: 2020 Tahun Terpanas di Indonesia dan Dunia, Ini Penjelasan BMKG

Selain itu, 10 tahun terakhir juga merupakan dekade yang terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1880 sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (14/1/2022).

“Sekarang tentu lebih hangat daripada kapan pun setidaknya dalam 2.000 tahun terakhir, dan mungkin lebih lama lagi,” kata Russell Vose dari Pusat Informasi Lingkungan Nasional NOAA.

Dia menambahkan, 2022 hampir pasti akan berada di antara 10 tahun terpanas dalam sejarah.

Gelombang panas ekstrem di Pasifik Barat Laut AS, hujan lebat akibat Badai Ida, serta banjir di Jerman dan China tahun lalu terkait dengan pemanasan global.

Baca juga: NASA Sebut 2020 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Ini Sebabnya...

Pada 2021 pula, indikator utama perubahan iklim, jumlah panas yang diserap dan disimpan oleh lautan dunia, mencatatkan rekornya.

Lautan menyerap lebih dari 90 persen panas berlebih yang terperangkap di atmosfer bumi oleh gas rumah kaca. Air laut yang menjadi lebih hangat turut memengaruhi pola cuaca dan perubahan arus.

“Yang menarik secara ilmiah tentang hal itu adalah ia memberi tahu kita mengapa planet ini memanas,” kata Direktur Institut Studi Luar Angkasa Goddard Gavin Schmidt.

Dia menambahkan, bumi memanas karena aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.

Baca juga: 2020 jadi Tahun Terpanas dalam Catatan Sejarah Iklim Bumi

Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara.

Menurut NOAA, suhu rata-rata 2021 adalah 0,84 derajat Celsius lebih panas dibandingkan rata-rata abad ke-20. Tingginya suhu rata-rata 2021 membuatnya berada di atas tahun 2018.

Di sisi lain, sebagian besar negara di dunia menyepakati Paris Agreement 2015 yang menargetkan agar suhu bumi tak naik sebesar 1,5 derajat Celsius.

Namun, karena keserakahan manusia terhadap bahan bakar fosil masih tinggi, Vose berpendapat suhu rata-rata global akan "hampir pasti" melebihi ambang batas 1,5 derajat Celsius pada awal 2040-an.

Baca juga: Diprediksi, 2020 Menjadi Tahun Terpanas dalam Satu Dekade Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Muncul Laporan Benny Gantz Akan Umumkan Mundur dari Kabinet Perang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com