Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Berpotensi Menginfeksi Lebih dari Separuh Eropa dalam 2 Bulan

Kompas.com - 12/01/2022, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - WHO Eropa mengatakan lebih dari separuh orang Eropa kemungkinan akan terinfeksi varian Omicron dalam dua bulan ke depan, jika infeksi berlanjut pada tingkat saat ini, kata WHO pada Selasa (11/1/2022).

"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan," kata Hans Kluge, Direktur Regional untuk kantor WHO Eropa.

Wilayah WHO Eropa terdiri dari 53 negara, termasuk beberapa di Asia Tengah. Kluge mencatat bahwa 50 dari mereka telah mengonfirmasi kasus varian Omicron.

Baca juga: Pfizer Produksi Vaksin Covid-19 khusus Varian Omicron Akan Siap pada Maret

Menurut WHO, 26 dari negara-negara tersebut melaporkan bahwa lebih dari 1 persen dari populasi mereka terinfeksi Covid-19 setiap minggu pada 10 Januari.

Kluge menekankan bahwa vaksin yang disetujui terus memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian, termasuk untuk Omicron.

Kluge berbicara dengan DW pada Selasa dan mengatakan bahwa respons terhadap pandemi telah mencapai persimpangan jalan di mana jumlah rawat inap dan pasien ICU menjadi lebih penting daripada menghitung jumlah infeksi.

Baca juga: AS Catatkan Rekor Tertinggi Pasien Covid-19 Rawat Inap, Dipicu Lonjakan Kasus Omicron

"Memang benar bahwa pada tingkat individu varian Omicron mungkin lebih ringan, terutama pada orang yang telah diberi booster. Tetapi karena jumlahnya yang banyak, dan sebagian besar populasi yang masih belum divaksinasi, ancamannya adalah rumah sakit akan kewalahan, dan kekurangan tenaga kesehatan," kata Kluge.

"Terlalu dini untuk mengatakan itu endemik. Apa yang kita lihat dengan Omicron adalah bahwa setiap orang akan mendapatkan semacam kekebalan - baik melalui vaksin atau melalui infeksi alami," imbuhnya.

"Namun, infeksi masih memiliki banyak kejutan, misalnya, long Covid. Setiap individu perlu bertanggung jawab dengan melakukan tes mandiri, isolasi mandiri, dan berusaha mencegah agar tidak tertular," sambungnya.

Baca juga: Siprus Temukan 25 Kasus Varian Deltacron, Gabungkan Varian Delta dan Omicron

Perlu lebih banyak data untuk memahami dampak vaksin terhadap Omicron

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Selasa mengatakan perlu lebih banyak informasi untuk memahami dampak varian Omicron pada vaksin Covid-19 yang saat ini disetujui.

Data awal menunjukkan bahwa vaksin masih memberikan perlindungan efektif terhadap penyakit parah dan rawat inap, kata EMA.

Badan tersebut menambahkan bahwa perlu lebih banyak data untuk memahami dampak dari varian yang sangat menular itu.

Kepala Strategi Vaksin EMA Marco Cavaleri mengatakan kepada media bahwa vaksinasi berulang dalam interval pendek tidak akan mewakili strategi jangka panjang yang berkelanjutan.

Baca juga: Muncul 2 Kasus Omicron, China Uji 14 Juta Orang di Kota Tianjin

Virus semakin mendekati status endemik

Cavaleri mengatakan, negara-negara di Uni Eropa menuju pada pembahasan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menjadi endemik - terutama karena varian Omicron.

Namun, ia menambahkan statusnya belum pada tahap itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com