Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Mulai Selidiki Penyebar Gosip Kesehatan Kim Jong Un

Kompas.com - 05/07/2021, 16:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara disebut mulai menggelar penyelidikan siapa penyebar gosip mengenai kondisi kesehatan Kim Jong Un.

Pada Juni lalu, Kim mengagetkan seluruh dunia karena tampil dengan bentuk tubuh yang lebih ramping.

Bahkan menurut laporan The New York Times, fotonya sampai dianalisis untuk menemukan apakah ada kejanggalan.

Baca juga: Moon Jae-in dan Kim Jong Un Bertukar Surat, Bahas Pertemuan dengan Joe Biden

Alasan mengapa dia sampai kurus itu tidak diketahui publik, kecuali berdasarkan propaganda yang dirilis media pemerintah.

Menurut media Korea Utara, Kim Jong Un ramping sebagai bentuk keikutsertaannya dalam penderitaan rakyat.

Dua pekan lalu, media pemerintah menayangkan seorang warga Korea Utara yang mengaku sedih karena Kim kurus.

"Hati kami begitu sakit saat melihat beliau lebih ramping. Kami sampai menangis melihatnya," kata warga itu.

Namun, pembicaraan mengenai kondisi kesehatannya terus bergulir. Memaksa Pyongyang menggelar penyelidikan.

"Saya baru diberi tahu kementerian keamanan publik memerintahkan investigasi rahasia rumor mengenai kesehatan Sosok Tertinggi," kata warga anonim di Pyongan Utara.

Baca juga: Dituding Sebabkan Krisis, Kim Jong Un Pecat Pejabat Senior

Sumber tersebut menuturkan, penyelidikan itu akan digulirkan dari kota ke desa, menyasar pejabat pemerintahan sampai penduduk sipil.

Investigasi digelar setelah muncul gosip yang mengabarkan bahwa Kim Jong Un kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

"Karena mengomentari kondisi kesehatannya termasuk pengkhianatan, maka rumor itu belum jauh menyebar," kata dia.

Di Provinsi Pyongan Selatan, perintah diberikan agar warga melapor jika ada tetangganya yang menyebut mengenai Kim Jong Un.

Baca juga: Ada Insiden Terkait Covid-19, Kim Jong Un Marahi Pejabatnya

Dilansir Radio Free Asia, pakar menyatakan bahwa pemimpin Korea Utara sejak 2011 tersebut mengalami masalah kesehatan.

"Sudah jelas adanya upaya untuk menurunkan berat badan semata demi meningkatkan hidup Kim di masa depan," kata Mark Barry, editor di International Journal on World Peace.

Pakar Korut di AS, Kongdan Oh, menuturkan jika memang Kim sakit, maka Pyongyang harus memutar otak untuk menjadikannya bahan propaganda.

"Karena negara itu berorientasi pada pemimpin, maka kondisi Kim dianggap dia bekerja keras bagi rakyatnya," ujar Oh.

Baca juga: Kim Jong Un: Korea Utara dalam Krisis Besar karena Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com