Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Aturan Covid-19 dengan Cium Stafnya, Menkes Inggris Mundur

Kompas.com - 27/06/2021, 06:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mundur, setelah mengakui melanggar aturan Covid-19 dengan mencium stafnya.

Dalam surat pengunduran dirinya, Hancock menyatakan dia tak mengira kehidupan pribadinya bisa mengganggu upaya negara menanggulangi wabah.

"Saya ingin meminta maaf karena sudah melanggar aturan. Saya ingin minta maaf kepada keluarga dan orang terkasih karena sudah menyeret mereka," kata dia.

Baca juga: Vaksinasi Lambat, Gelombang Ketiga Covid-19 Menyebar Brutal di Afrika

Matt Hancock jadi sorotan setelah rekaman CCTV mengabadikan momen dia mencium stafnya, Gina Coladangelo, di kantornya.

Gambar yang dipublikasikan The Sun pada 6 Mei itu terjadi sepekan sebelum kelonggaran dalam aturan Covid-19.

Pemerintah Inggris melonggarkan aturan jaga jarak ketika berada dalam ruangan tertutup, dilaporkan Sky News Sabtu (26/5/2021).

Selain Hancock, Coladangelo juga akan meninggalkan posisinya di Kementerian Kesehatan dan Jaminan Sosial Inggris.

Di suratnya, menkes berusia 42 tahun itu menyesal sudah mengecewakan publik yang berkorban banyak selama Covid-19.

"Kami tahu kadang keputusan kami tak tepat.Kami paham banyak orang menghadapi situasi sulit harus berhadapan dengan situasi tak menentu," paparnya.

Baca juga: Ratusan Mayat Pasien Covid-19 Bermunculan di Sungai Gangga Saat Permukaan Air Naik

Hancock mengaku bangga karena pandemi ini tidak sampai melumpuhkan sistem kesehatan "Negeri Ratu Elizabeth" (NHS).

Selain itu, kecemerlangan para ilmuwan menciptakan vaksin membuat Hancock menyebut Inggris mulai kembali ke era normal.

Menanggapi pengunduran diri Hancock, Perdana Menteri Boris Johnson mengaku puas atas pencapaian anak buahnya itu.

"Engkau harusnya meninggalkan kantor ini dengan bangga. Tak hanya saat menangani virus corona, namun sebelum wabah menghantam," puji Johnson.

Oposisi dari Partai Buruh dan Liberal Demokrat meminta Hancock dicopot, karena mencurigai adanya konflik kepentingan saat mengangkat Coladangelo.

Baca juga: 2.500 Orang di India Tertipu Vaksin Palsu Covid-19 Berisi Garam

Selain itu, mereka menuding adanya pelanggaran dalam penegakan aturan corona lewat video ciuman keduanya.

Juru bicara kementerian menanggapi dengan menyatakan, penunjukan Coladangelo sudah melalui prosedur yang sah.

Hancock ditunjuk menjadi menteri kesehatan di era Perdana Menteri Theresa May pada 2018. Dia menikah dengan Martha.

Dari pernikahan yang sudah berlangsung selama 15 tahun ini, keduanya dikaruniai tiga orang anak.

Baca juga: Daftar Negara dan Kota yang Lockdown akibat Covid-19 Varian Delta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com