Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Myanmar Cabut Izin 5 Perusahaan Media

Kompas.com - 09/03/2021, 08:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

YANGON, KOMPAS.com - Dewan Militer Myanmar mengumumkan telah mencabut izin lima perusahaan media independen.

Sementara berbagai laporan menyebutkan beberapa pria bersenjata menggeledah kantor salah satu dari perusahaan itu dan menangkap seorang editor yang meliput protes-protes anti-kudeta.

Baca juga: Tentara Myanmar Duduki Rumah Sakit dan Kampus, OHCHR: Sama Sekali Tak Dapat Diterima

Media pemerintah Myanmar melaporkan bahwa kelima perusahaan media itu adalah Myanmar Now, Khit Thit media, Democratic Voice of Burma (DVB), Mizzima, dan 7 Day. DVB, Mizzima, dan 7 Day adalah afiliasi VOA.

Pencabutan izin itu berdampak pada publikasi konvensional dan televisi, serta platform digital.

Kelima media itu telah meliput protes-protes anti-kudeta secara luas.

Di laman Facebook-nya Senin (8/3/2021), Redaktur Utama Mizzima Soe Myint mengecam aksi itu. Dia mengatakan Mizzima akan terus berjuang melawan kudeta militer dan memulihkan demokrasi dengan mempublikasikan dan menyiarkan berita lewat berbagai platform, termasuk Facebook.

Sementara, VOA melaporkan beberapa pria bersenjata dalam lima truk militer menggeledah kantor Myanmar Now pada Senin (8/3/2021).

Tidak ada staf yang berada di kantor karena mereka bekerja dari rumah akibat pandemi. Para saksi mata mengatakan beberapa pria bersenjata itu menyita dokumen.

VOA juga mengonfirmasi berbagai laporan bahwa Sai Zin DD Zon, kepala editor Eastern Review, ditangkap pada Senin (8/3/2021) di ibukota negara bagian Shan, Taunggyi, ketika meliput protes-protes disana.

Dia dilaporkan telah dibebaskan setelah menandatangani pernyataan tidak akan mengambil foto protes-protes lagi. Kameranya dikembalikan, tapi mengatakan kartu di dalamnya hilang.

Protes dan aksi mogok besar-besaran telah diadakan di seluruh Myanmar sejak militer merebut pemerintahan pada 1 Februari.

Baca juga: Makam Kyal Sin, Gadis 19 Tahun yang Ditembak Mati, Digali Aparat Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com