Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pria Ini Siarkan Kematian Sendiri Digagalkan Facebook

Kompas.com - 07/09/2020, 16:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

DIJON, KOMPAS.com - Seorang laki-laki Perancis, yang menderita penyakit yang tak bisa disembuhkan, berencana menyiarkan kematian sendiri di Facebook. Namun, Facebook mengatakan akan memblokir tayangan itu.

Alain Cocq, 57, berencana untuk menyiarkan hari-hari terakhirnya setelah ia mulai menolak makan, minum, dan mengonsumsi obat-obatan pada Sabtu (5/9/2020).

Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah menolak permintaannya untuk menjalani eutanasia.

Baca juga: Penyakit Tak Bisa Sembuh, Pria Ini Berjanji Bakal Siarkan Kematiannya

Cocq ingin agar undang-undang di Perancis diubah untuk memungkinkan orang yang sakit parah meninggal sesuai keinginan mereka.

Beberapa kelompok, termasuk Gereja Katolik, menentang eutanasia atas dasar moral.

"Jalan menuju pembebasan dimulai dan percayalah, saya bahagia," kata Cocq dalam unggahan di akun Facebook-nya pada Sabtu (05/09) pagi.

Ia terlihat berada di tempat tidur di rumahnya di Dijon, setelah mengumumkan bahwa dia telah "menghabiskan makanan terakhirnya".

"Saya tahu hari-hari ke depan akan sulit tetapi saya telah membuat keputusan dan saya tenang," tambahnya.

Cocq menderita penyakit degeneratif, yang menyebabkan dinding arterinya saling menempel.

Namun, Facebook memblokir rencana untuk menyiarkan langsung kematiannya dengan alasan tidak memungkinkan tayangan bunuh diri.

Baca juga: Karena Kisah Ini, Klinik di Belanda Kebanjiran Permohonan Eutanasia dari Luar Negeri

"Meskipun kami menghormati keputusan [Cocq] untuk menarik perhatian pada pertanyaan kompleks ini, kami mengikuti saran ahli dan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah siaran langsung di akun Alain," kata seorang juru bicara Facebook kepada kantor berita AFP.

"Aturan perusahaan kami tidak mengizinkan tayangan yang menunjukkan upaya bunuh diri."

Cocq mengatakan Facebook memblokir siarannya sampai 8 September.

Dia meminta para pendukungnya untuk melobi platform media sosial untuk mengubah pendiriannya.

Baca juga: Buaya Raksasa di Georgia Berakhir Eutanasia karena Masalah Kesehatan

"Sekarang terserah kalian," katanya.

Pada Juli, Cocq menulis surat kepada Macron, meminta presiden Perancis itu mengizinkan dia mati "dengan bermartabat" dengan menggambarkan "penderitaannya yang sangat kejam".

Macron mengatakan dia "tersentuh" oleh surat itu, tetapi tidak dapat mengabulkan permintaan Cocq karena dia "tidak berada di atas hukum".

Eutanasia adalah topik kontroversial di Perancis. Banyak yang mendukung hak untuk mati dengan bermartabat, sementara yang lain - terutama yang beragama konservatif - menentang seruan untuk mendekriminalisasi eutanasia.

Baca juga: Jelang Eutanasia, Ini Kegiatan Profesor Australia Usia 104 Tahun di Swiss

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com