Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Masinis Istirahat, Kereta Api Tiba-tiba Jalan Sendiri sampai Anjlok

Kompas.com - 20/08/2020, 14:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Sebuah kereta api tiba-tiba berjalan sendiri, saat ditinggal masinis dan kondekturnya yang istirahat.

Laporan media lokal yang dilansir AFP menyebutkan, kereta itu berjalan meninggalkan stasiun Italia utara dengan sendirinya kemudian anjlok.

Pihak perkeretaapian setempat mengatakan, saat itu hanya ada satu penumpang di dalam.

Baca juga: Video Live Rekam Detik-detik Terakhir Bintang Pop Meninggal Tertabrak Kereta Api

Kereta api itu berjalan sekitar 7 kilometer ke utara Milan tanpa masinis atau kondekturnya.

Jaksa Italia kemudian meluncurkan penyelidikan atas insiden ini pada Rabu (19/8/2020).

Akibat insiden ini tiga orang mengalami luka-luka, termasuk satu penumpang di dalam kereta.

Baca juga: Tak Kebagian Kursi di Kereta Api, Pria Ini Langsung Beli Mobil untuk Mudik

Jaksa penuntut umum membuka penyelidikan atas insiden itu, setelah kereta api regional Trenord meninggalkan stasiun Paderno "tanpa ada petugas di dalamnya".

Penyelidikan dilakukan "untuk alasan yang harus dipastikan", demikian yang diwartakan kantor berita AFP.

Sistem keamanan kemudian mengarahkan kereta ke jalur yang tidak digunakan di stasiun Carnate-Usmate, kata Trenord dalam pernyataannya.

Sementara itu gambar-gambar yang disiarkan televisi menunjukkan satu gerbong anjlok lalu menempel ke tembok, dan gerbong lainnya keluar lintasan 45 derajat.

Baca juga: Berhubungan Seks di Rel, Sepasang Kekasih Hampir Terlindas Kereta Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com