Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan pada Upacara Peringatan Kematian Abdul Ali Mazari di Kabul

Kompas.com - 06/03/2020, 16:16 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Serangan terjadi saat upacara pemerintah Afghanistan berlangsung di ibukota Kabul pada Jumat (06/03/2020). Dilansir dari Reuters, pemimpin politik Afghanistan, Abdullah Abdullah selamat dari serangan itu.

Juru bicara Abdullah, Fraidoon Kwazoon mengatakan bahwa serangan dimulai dengan bom roket yang mendarat di area upacara. Abdullah bersama politisi lainnya bisa melarikan diri dan kondisi mereka baik-baik saja.

Baca juga: Ribuan Warga Afganistan Protes Pembunuhan terhadap Etnis Hazara

Pihak Taliban menolak pertanggung jawaban atas serangan yang terjadi pada upacara peringatan kematian Abdul Ali Mazari. Salah satu etnik dari pemimpin Hazara yang terbunuh pada 1995 setelah ditahan kelompok militan.

Sejauh ini Reuters mengonfirmasi sebanyak 18 orang luka-luka akibat serangan tersebut.

Juru bicara kementerian dalam negeri, Nasrat Rahimi mengatakan pasukan polisi khusus telah dikerahkan ke lokasi. Dia juga menambahkan kalau Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan kriminalitas yang menodai kemanusiaan itu.

Baca juga: Kelompok Bersenjata di Afganistan Culik 30 Umat Syiah Hazara

Pada peringatan tahun lalu, beberapa orang dinyatakan tewas. Militan ISIS kemudian mengklaim aksi tersebut.

Hazara adalah sekte muslim Syiah. Sekte minoritas ini kerap mendapat serangan dari kelompok militan Afghanistan yang mengaku sunni.

Dilansir dari Aljazeera, hidup di dataran tinggi terjal, etnis Hazara adalah salah satu etnis minoritas di Afghanistan yang besar populasinya yaitu sekitar 20 persen dari 30 juta penduduk Afghanistan.

Orang Hazara merupakan keturunan Jenghiz Khan, pendiri kekaisaran Mongol dan tentara Mongol yang menyapu wilayah itu pada abad ke-13.

Bahasa mereka didominasi dialek Persia. Itu membedakan identitas mereka dengan dialek orang Afghanistan lain termasuk etnis Pashtun yang dominan. Sementara etnis Hazara menganut Syiah, mayoritas warga Afghanistan menganut Sunni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Roket dan Drone Hezbollah Akibatkan Kebakaran di Israel

Roket dan Drone Hezbollah Akibatkan Kebakaran di Israel

Global
AS Cari Dukungan PBB Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

AS Cari Dukungan PBB Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Sosok Claudia Sheinbaum, Perempuan Pertama yang Terpilih Jadi Presiden Meksiko

Sosok Claudia Sheinbaum, Perempuan Pertama yang Terpilih Jadi Presiden Meksiko

Internasional
Nenek Ini Meninggal di Panti Jompo, tapi Ditemukan Bernapas di Rumah Duka

Nenek Ini Meninggal di Panti Jompo, tapi Ditemukan Bernapas di Rumah Duka

Global
Para Pemimpin Dunia Puji Kemenangan Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Meksiko

Para Pemimpin Dunia Puji Kemenangan Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Meksiko

Global
Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Global
G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

Global
[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

Global
Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com