Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Marlin Jadi Ikon Kabupaten Pesisir Barat, Legenda Nelayan Ditarik Ikan Semalaman

Kompas.com - 25/05/2024, 07:31 WIB
Tri Purna Jaya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kabupaten Pesisir Barat, Lampung memiliki kekhasan sendiri di mata peselancar mancanegara. Ombak dan gelombangnya tidak dapat ditemui di pantai lain di Indonesia.

Namun, tak hanya ombak dan olahraga selancar yang menjadi ciri khas kabupaten ini. Dalam dunia kuliner pun, Kabupaten Pesisir Barat ini memiliki olahan yang tidak dapat ditemui di wilayah Lampung lainnya.

Kuliner itu menggunakan bahan dasar "Ikan Tuhuk" atau Ikan Marlin. "Tuhuk" adalah sebutan bagi masyarakat Pesisir Barat untuk ikan marlin tersebut.

Baca juga: Ikan Marlin yang Terdampar di Pantai Ditakuti dan Tak Ada yang Berani Menyentuh, Ini Kata Pakar

Berbagai olahan ikan "tuhuk" ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Dagingnya yang tebal dan mirip tuna membuatnya bisa diolah dengan cara dipindang, bakar, sate, maupun lainnya.

Sulitnya mendapat ikan marlin

Tetapi, mendapatkan ikan marlin ini tidak semudah mengolahnya menjadi makanan yang bisa meneteskan air liur.

Tak jarang, para nelayan harus berlayar ke tengah samudera hanya untuk mendapatkan satu ekor ikan marlin.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Salah satu nelayan Pesisir Barat, Dudung (28) mengatakan, perairan di kabupaten itu memang langsung ke Samudera Hindia.

"Kalau ke tengah ya langsung ke samudera, ombaknya bisa setinggi gunung," kata Dudung saat ditemui, Minggu (19/5/2024).

Meski ikan marlin bukan jenis ikan laut dalam, untuk memancingnya nelayan harus melaut ke bagian tengah.

Baca juga: Patung Ikan Marlin Jadi Ikon Pangandaran, Ketahui Maknanya 

Menurut Dudung, nelayan di Pesisir Barat masih menangkap ikan menggunakan pancing dan hanya menaiki perahu kecil.

"Ikannya sangat kuat, harus dibuat lemas dulu pakai ramuan. Jadi ramuan itu ditetes ke tali pancing. Ramuan itu yang bikin dia lemas, baru bisa diangkut," katanya.

Kisah nelayan yang ditarik ikan semalaman

Dudung menceritakan, ada kisah yang sudah terkenal di kalangan masyarakat tentang seorang nelayan yang kelupaan membawa ramuan itu.

Nelayan itu pergi memancing pada pagi hari dan belum dikembali hingga sekitar 2 hari berikutnya.

"Warga sini sudah pasrah, mungkin tergulung ombak atau kecelakaan," katanya.

Satu ekor Ikan Marlin sepanjang lebih dari 2 meter yang dijual di Pasar Krui, Minggu (19/5/2024).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Satu ekor Ikan Marlin sepanjang lebih dari 2 meter yang dijual di Pasar Krui, Minggu (19/5/2024).

Tetapi nelayan itu ternyata kembali dengan membawa satu ekor ikan marlin dengan berat lebih dari 100 kilogram.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com