Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2024, 14:21 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan mengatakan, gim online atau daring merupakan penyebab meningkatnya kasus kriminal anak.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi kasus pornografi anak di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

"Selain kasus di Soetta, ada kasus anak membunuh orang tuanya, semua berawal dari gim online. Dan, masih banyak lagi kasus-kasus kriminal karena dampak dari gim online," kata Kawiyan pada 8 April 2024, dikutip dari Tribunnews.

Sebelumnya, KPAI meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menindak peredaran gim daring bermuatan pornografi.

Kawiyan mengusulkan, gim daring bermuatan kekerasan diblokir karena dinilai memicu kriminalitas anak.

Lantas, bagaimakah faktanya?

Dosen Kriminologi Universitas Indonesia, Bhakti Eko Nugroho menyebutkan bahwa ada riset yang menunjukkan gim daring dapat memengaruhi tingkat agresivitas.

Salah satunya riset pada 2010 yang mengidentifikasi keterpaparan generasi muda dan anak-anak dengan materi atau konten gim video bernuansa kekerasan.

Tingkat keterpaparan mereka berasosiasi dengan meningkatnya tingkat agresivitas, menurunnya komitmen terhadap perilaku pro-sosial, dan mengancam kesehatan mental mereka secara serius.

Kendati demikian, Bhakti menggaris bawahi bahwa riset tersebut memiliki keterbatasan.

Riset yang ada belum membedakan secara jelas tingkat keseriusan atau keparahan perilaku kekerasan yang dimaksud.

Sebagai pembanding, studi lainnya yang dilakukan pada 2011 menyimpulkan, kekerasan dalam video game tidak cukup untuk meningkatkan perilaku agresif dibandingkan dengan video game tanpa kekerasan.

Sementara gim yang lebih kompetitif menghasilkan tingkat perilaku agresif yang lebih besar, terlepas dari jumlah kekerasan dalam permainannya.

Penelitian lebih diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme daya saing video game dapat memengaruhi perilaku agresif, serta apakah hubungan ini bertahan dalam jangka panjang.

Dikutip dari Crime and Media: Understanding the Connections (2019), dijelaskan bahwa ada kaitan akses terhadap video game bernuansa kekerasan dengan perilaku agresif memiliki keterbatasan, karena cenderung mengabaikan variabel lain yang memengaruhi perilaku agresif tersebut.

"Faktor sosial lain yang juga berpengaruh, antara lain adalah nilai dan pengalaman kekerasan yang diperoleh dari lingkungan sosial fisik sehari-hari," ujar Bhakti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Invasi Korut pada 1950 yang Memicu Perang Korea

Invasi Korut pada 1950 yang Memicu Perang Korea

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Suporter Romania Teriakkan Nama Putin ke Pendukung Ukraina

[HOAKS] Suporter Romania Teriakkan Nama Putin ke Pendukung Ukraina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Jenazah Jemaah Haji pada 2024

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Jenazah Jemaah Haji pada 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Presiden FIFA Saksikan Laga Jerman Vs Skotlandia pada Euro 2024

[KLARIFIKASI] Presiden FIFA Saksikan Laga Jerman Vs Skotlandia pada Euro 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surat Pengumuman Perubahan Tarif Transfer Antarbank dari BSI

[HOAKS] Surat Pengumuman Perubahan Tarif Transfer Antarbank dari BSI

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Anies Sebut Ingin Jadi Gamer Setelah Kalah Pilpres

[HOAKS] Anies Sebut Ingin Jadi Gamer Setelah Kalah Pilpres

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pisang dari Somalia Mengandung Cacing Berbahaya

[VIDEO] Hoaks! Pisang dari Somalia Mengandung Cacing Berbahaya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Joe Biden Dikabarkan Meninggal di Guantanamo pada 2018, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Joe Biden Dikabarkan Meninggal di Guantanamo pada 2018, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tempat Parkir dengan Atap Taman Berada di China, Bukan Jepang

INFOGRAFIK: Tempat Parkir dengan Atap Taman Berada di China, Bukan Jepang

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Tidak Ada Koalisi dan Oposisi dalam Sistem Presidensial Indonesia?

CEK FAKTA: Benarkah Tidak Ada Koalisi dan Oposisi dalam Sistem Presidensial Indonesia?

Hoaks atau Fakta
Benarkah Palestina Lolos Kualifikasi Piala Dunia untuk Kali Pertama?

Benarkah Palestina Lolos Kualifikasi Piala Dunia untuk Kali Pertama?

Hoaks atau Fakta
Fakta Paus Biru, Mamalia Laut Terbesar yang Terancam Punah

Fakta Paus Biru, Mamalia Laut Terbesar yang Terancam Punah

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Paduan Suara Militer Korut Bawakan Lagu Queen

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Paduan Suara Militer Korut Bawakan Lagu Queen

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pedangdut Siti Badriah Meninggal pada 23 Juni 2024

[HOAKS] Pedangdut Siti Badriah Meninggal pada 23 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Impor Beras Tidak sampai 5 Persen dari Kebutuhan Nasional?

CEK FAKTA: Benarkah Impor Beras Tidak sampai 5 Persen dari Kebutuhan Nasional?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com