KOMPAS.com - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memiliki machine learning yang membuatnya berkembang. Gambar yang dihasilkan kian sulit dideteksi atau dibedakan.
Teknologi AI membuat siapa saja bisa menghasilkan gambar manipulatif hanya dengan memasukkan kata atau prompt khusus.
Contohnya, gambar Paus Fransiskus memakai mantel musim dingin berwarna putih yang viral di media sosial tahun lalu.
Gambar tersebut merupakan hasil manipulasi AI, namun seolah-olah tampak otentik hasil jepretan kamera.
Ada beberapa situs yang menyediakan tools pendeteksi gambar, antara lain, Hive Moderation, Hugging Face, Is It AI, dan Illuminarty.
Ada pula AI or Not, Content at Scale, Fake Image Detector, dan Forensically.
Sebagian tools dapat digunakan secara gratis, tetapi ada juga yang berbayar atau perlu registrasi email.
Secara umum kita hanya perlu memasukkan gambar yang diduga hasil rekayasa AI, kemudian tools tersebut akan menampilkan persentase probabilitas.
Nah, bagaimana cara menggunakannya? Simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.