Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Serangan Iran ke Israel, Luncurkan 300 Drone dan 120 Rudal

Kompas.com - 15/04/2024, 15:33 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Iran meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap Israel, pada Sabtu (13/4/2024) tengah malam, dan Minggu (14/4/2024) dini hari.

Ini merupakan serangan langsung pertama Iran setelah kedua negara terlibat ketegangan selama puluhan tahun.

Serangan Iran merupakan balasan atas serangan udara Israel, pada 1 April 2024, yang menewaskan dua jenderal Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Berikut beberapa fakta terkait serangan Iran ke Israel dirangkum dari berbagai sumber.

Iran luncurkan 300 drone

Sedikitnya 300 pesawat nirawak atau drone dan peluru kendali (rudal) diluncurkan dari wilayah Iran.

Dilansir Al Jazeera, Iran menyebut serangan itu sebagai Operasi Janji Sejati. Serangan dimulai Sabtu (13/4/2024) malam sekitar pukul 20.00.

Selama serangan yang berlangsung lima jam, ledakan terdengar di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv.

Kepala juru bicara militer Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan, serangan Iran melibatkan lebih dari 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah.

Sirine serangan udara terdengar di lebih dari 720 lokasi ketika Israel berusaha menembak jatuh proyektil Iran.

Militer Israel mengatakan, sebagian besar proyektil berhasil dicegat di luar perbatasan negaranya, dengan bantuan dari Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.

Yordania juga menembak jatuh beberapa rudal yang ditujukan ke Israel saat terbang melalui wilayah udaranya.

Penyebab serangan

Iran dan Israel kerap melancarkan "serangan bayangan" di darat, laut, udara, bahkan dunia maya.

Iran memberikan dukungan terhadap pasukan proksi, seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Tepi Barat dan Gaza, serta Houthi di Yaman.

Sementara, Israel beberapa kali menyerang dengan membunuh figur publik Iran.

Misalnya pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh, pada 2021 dan Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Kolonel Sayad Khodayee, pada 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com