KOMPAS.com - Korban tewas akibat serangan teroris di gedung konser dekat kota Moskwa, Rusia, pada Jumat (22/3/2024), bertambah.
Per Minggu (24/3/2024), korban tewas mencapai 137 orang, termasuk tiga anak-anak dan orang tua berusia sekitar 70 tahun.
Serangan berdarah itu menargetkan penonton konser band rock era Soviet, Picnic, di Crocus City Hall yang berkapasitas 6.200 kursi.
Video menunjukkan, setidaknya empat orang menembak serampangan sebelum masuk ke dalam gedung konser dan menembaki penonton.
Selain melepaskan tembakan, para teroris juga memicu peledak yang menimbulkan kebakaran besar di gedung tersebut. Beberapa korban tewas karena menghirup asap.
Berikut fakta terkini yang dihimpun Tim Cek Fakta Kompas.com dari berbagai sumber.
Dilansir BBC, serangan di Crocus City Hall berlangsung sekitar 20 menit, sebelum para pelaku melarikan diri.
Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan, para pelaku melarikan diri dengan mobil Renault putih.
Polisi menghentikan kendaraan tersebut di wilayah Bryansk, sekitar 340 kilometer dari Moskwa, dan berhasil menangkap dua orang, sementara yang lainnya lolos.
Sekitar 14 jam setelah laporan penembakan, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan, 11 orang telah ditangkap, termasuk empat orang yang "terlibat langsung".
Empat orang itu diseret ke pengadilan di Moskwa, pada Minggu (24/3/2024). Mereka adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Murodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.
Keempat orang itu didakwa melakukan terorisme dan kemungkinan akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Kantor berita pemerintah Rusia, TASS, menyebutkan bahwa keempat pelaku berasal dari Tajikistan.
Tidak lama setelah serangan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) mengeluarkan pernyataan melalui kanal Telegram dan menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pada Sabtu (23/3/2024), NIIS merilis foto empat orang bertopeng yang disebut sebagai penyerang Crocus City Hall. Mereka juga merilis rekaman eksplisit serangan tersebut.