Video itu telah diverifikasi oleh BBC sebagai video asli dan menunjukkan seorang pria bersenjata menembaki beberapa orang.
Dilansir The Guardian, dalam komentar publik pertamanya tentang serangan di Crocus City Hall, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyinggung soal NIIS sebagai pelaku serangan.
Sebaliknya, Putin secara tersirat menyatakan bahwa Ukraina mungkin terlibat dalam serangan berdarah tersebut.
Untuk diketahui, perang antara Rusia dan Ukraina yang dimulai sejak 2022 masih terus berlangsung sampai sekarang.
"Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak ke arah Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan untuk mereka dari sisi Ukraina untuk menyeberangi perbatasan negara," kata Putin, dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan, para pejabat Rusia berusaha membingkai tragedi ini menjadi propaganda anti-Ukraina untuk meningkatkan mobilisasi warga Rusia dalam konflik kedua negara.
Serangan pada hari Jumat itu terjadi dua minggu setelah negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan dan meminta warganya untuk tidak menghadiri kerumunan di Rusia.
Para pejabat AS mengonfirmasi bahwa sebuah cabang NIIS, yakni Negara Islam Provinsi Khorasan atau ISKP, bertanggung jawab dan telah merencanakan serangan tersebut.
Menurut para pejabat AS, Washington telah mengumpulkan informasi intelijen pada Maret 2024 bahwa ISKP telah merencanakan serangan terhadap Moskow.
ISKP sebelumnya dilaporkan telah merekrut warga negara dari Asia Tengah, termasuk Tajikistan, untuk diradikalisasi.
Kelompok ini berusaha menciptakan kekhalifahan di Afghanistan, Iran, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.