Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenkes soal Pesan Berantai "DBD Shock"

Kompas.com - 20/03/2024, 12:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Tersiar pesan berantai mengenai kasus kematian pasien akibat "demam berdarah dengue (DBD) shock".

Narasi yang beredar menyebutkan, pasien mengalami peningkatan konsentrasi sel darah merah atau hematokrit dan trombosit menurun hingga 3.000 per millimeter.

Pasien juga mengalami sesak napas, pembuluh darah pecah, demam disertai muntah, sampai akhirnya meninggal.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

Narasi yang beredar

Pesan berantai soal penyakit "DBD shock" ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (14/3/2024):

Tapi setelah Trombosit nya terjun sampai tinggal 3000, dokter mulai panik. Pembuluh darah di tangan pecah sampai kulit biru² dan bengkak. Dia langsung masuk ke intermedite.
Di rawat disana 2 hari, pd hari ke 3 shock lekosit nya naik, dan dia mulai sesak. Lalu di masukkan ke ICU. Hari ke2 di ICU - besok nya tgl 2 subuh lewat.

...

Tapi ternyata kena DBD shock. Yg menyebab kan sesak napas dan paru² ke tutup darah dan air. Karena pecah pembuluh darah nya. Dokter juga terkejut. katanya,.... Kasus seperti ini terjadi 1 banding 1000. Ternyata besoknya ada anak muda juga kena DBD shock dan lewat juga.

Hati2 jangan anggap remeh kalau demam disertai muntah. Harus segera periksa darah. Adik ku yg suaminya meninggal hari ini juga demam. Nggak mau kecolongan, Dr Gunawan lgsung masukin di Medistra.. Berdua sama anak nya. Mereka berdua demam. Tapi mereka trambosit nya masih 200 ribu dan di pantau terus. Jadi hati2 ya dengan demam disertai muntah dan trombosit turun. Dokter sampai kaget banyak yg kena DBD shock. Dan juga rumah sakit saat ini banyak yg kena DBD.

Tangkapan layar konten sebagian benar di sebuah akun Facebook, Kamis (14/3/2024), soal penyakit DBD syok.akun Facebook Tangkapan layar konten sebagian benar di sebuah akun Facebook, Kamis (14/3/2024), soal penyakit DBD syok.

Penelusuran Kompas.com

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklarifikasi soal istilah "DBD shock". DBD memang dapat menyebabkan sindrom syok jika terjadi komplikasi pada tingkat yang sudah parah.

Gejala utamanya, yakni peningkatan hematokrit mendadak lebih dari 20 persen dan trombosit hingga dibawah 100.000 per milimeter.

Kondisi tersebut dapat memicu kebocoran plasma dan kegagalan organ.

Cirinya pasien yang mengalami sindrom syok, antara lain, muntah terus menerus, kaki dan tangan terasa dingin, nyeri perut, dan mulut kering.

Selain itu, denyut nadi melemah, tekanan darah menurun, serta jumlah urine berkurang.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com