KOMPAS.com - Parade berkuda, iring-iringan musik, serta pakaian warna-warni akan memenuhi jalanan Kota Kano, Nigeria di awal Ramadhan.
Kegiatan tahunan tersebut dikenal sebagai Festival Durbar, yang diadakan di akhir bulan suci Ramadhan atau Idul Fitri.
Festival Durbar digelar hampir di seluruh kota di Nigeria utara, seperti di Kano, Zazzau, Argungun, Bauchi, Maiduguri, Bida, Kastina, Sokoto, dan Kebbi.
Dikutip dari Come to Nigeria, rangkaian festival diawali dengan doa bersama di kota masing-masing, berlanjut dengan parade orang-orang memakai pakaian warna-warni sambil menunggangi kuda, iring-iringan pemusik.
Rombongan parade tersebut akan menyusuri jalanan di sekitar kota, lalu berakhir di alun-alun Istana Emir.
Parade dibagi berdasarkan kelompok desa, yang kemudian ditempatkan rapi di lapangan.
Festival dilanjutkan dengan sekelompok penunggang kuda berlomba melintasi alun-alun dengan pedang terhunus.
Mereka akan berhenti beberapa meter di hadapan emir atau pemimpin daerah sembari memberi hormat.
Parade dengan kuda dan unta menyebar di negara-negara berbahasa Hausa sejak abad ke-15.
Dilansir Euro News, Festival Durbar merupakan tradisi yang telah ada sejak 200 tahun lalu. Awalnya parade berkuda dilakukan dalam peperangan untuk melindungi emirat.
Setiap keluarga bangsawan diwajibkan untuk membela emirat dengan tampil sebagai resimen berkuda.
Pemimpin penunggang kuda Alhaji Mustapha Abubakar-Bida menjelaskan, kegiatan berkuda merupakan simbol kekuatan dan kekuasaan di Nigeria.
"Pada masa pemerintahan kolonial, dulu ada perintah di mana Emir akan membawa pulang seekor kuda dari Istananya kepada para penghuni tuan kolonial pada masa itu, untuk memberi penghormatan lho, sebagai bagian dari perayaan. sudah berlangsung sejak zaman kolonial," kata Abubakar-Bida.
Adapun jumlah pasukan berkuda menandakan tingkat kekuatan. Maka dari itu, para penunggang kuda di tiap daerah berlomba-lomba memamerkan kebolehannya.
Dikutip dari buku State/Culture: State-formation After the Cultural Turn (1999), durbar dirancang oleh Kerajaan Inggris dengan tujuan politik tertentu, pertama di India pada zaman Victoria dan kemudian di Afrika Barat.