Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Serangan Laser Penyebab Kebakaran Hutan di Hawaii

Kompas.com - 23/02/2024, 16:44 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi soal serangan laser atau directed-energy weapons (DEW) sebagai penyebab kebakaran hutan di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, pada Selasa (8/8/2023).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal laser sebagai penyebab kebakaran hutan di Maui, Hawaii, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Akun tersebut mengunggah video eksperimen laser yang diprogram dengan frekuensi tertentu sehingga tidak membakar benda berwarna biru.

Elite global disebut memakai laser serupa untuk menimbulkan kebakaran hutan. Benda-benda berwarna biru, seperti mobil, yang tetap utuh usai kebakaran diklaim sebagai buktinya. 

Selain video, ada pula gambar berisi tabel frekuensi dan warna.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 Oktober 2023:

Laser dapat diprogram dengan frekuensi tertentu sehingga warna biru tidak terbakar oleh laser. Pada serangan laser DEW di Maui, Hawai itu benda warna biru itu tidak terbakar laser. Karena warna biru memantulkan cahaya laser sedangkan warna lain menyerap cahaya laser.

Perhatikan frekuensi warna biru itu 606-668 Hz (artinya termasuk frekuensi 666 Hz). Elite global memakai serangan laser pada frekuensi 666 Hz sehingga benda warna biru tidak terbakar oleh serangan laser DEW. Perhatikan perbedaan Vidio 1 yg belum distel frekwensi nya yg biru tidak terbakar, tetapi setelah distel Vidio 2 yg biru terbakar, tetapi yg hijau tidak, dan perhatikan tabel warna dan frekwensinya.

Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 18 Oktober 2023, soal eksperimen sinar laser pada benda berwarna biru tidak terkait dengan penyebab kebakaran di Maui, Hawaii.akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 18 Oktober 2023, soal eksperimen sinar laser pada benda berwarna biru tidak terkait dengan penyebab kebakaran di Maui, Hawaii.

Penelusuran Kompas.com

Salah satu video menampilkan pengaturan frekuensi dengan alat Shenzhen RelFar Intelligent Technology Co., LTD.

Pada pengujian pertama, laser diatur pada frekuensi 1 kHZ dan membakar kain berwarna biru dan kuning, tetapi kain hijau tidak terbakar.

Kemudian pada frekuensi 5 kHZ, laser tidak membakar kain biru, sedangkan kain kuning dan hijau terbakar.

Dilansir Lead Stories, Profesor Kimia Universitas Willamette, Oregon, Karen McFarlane Holman mengatakan, laser memang mampu memotong dan membakar banyak bahan.

Kendati demikian, teori bahwa benda berwarna biru tahan laser keliru.

Video yang beredar menunjukkan perbedaan antara frekuensi cahaya pada 1 kHz dan 5 kHz, untuk menunjukkan cahaya biru memiliki panjang gelombang yang jauh lebih kecil.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com