KOMPAS.com - Ratusan orang pengungsi Rohingya berada di Indonesia, setelah mereka meninggalkan tempat tinggal mereka di Rakhine, Myanmar akibat penindasan yang dialami.
Masyarakat Rohingya memang menjadi korban diskriminasi, bahkan korban pengusiran dan pembantaian setelah tidak diakui sebagai warga negara oleh junta militer di Myanmar.
Akan tetapi, saat berada di Indonesia para pengungsi Rohingya masih menjadi sasaran kebencian akibat banyaknya hoaks dan konten bohong yang beredar di media sosial.
Salah satu konten hoaks itu adalah unggahan dengan narasi adanya klaim dari lembaga yang meminta masyarakat Indonesia tidak menyalahkan UNHCR, lembaga PBB yang mengurus permasalahan pengungsi.
Unggahan itu mengatasnamakan Dewan Pusat Amerika dan Dewan Pusat PBB. Padahal, dua lembaga itu tidak ada.
Seperti apa konten hoaks itu beredar? Simak infografik berikut ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram