KOMPAS.com - Berbagai informasi keliru mencatut nama filantrop sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates masih terus muncul di media sosial. Seperti sebelumnya, Bill Gates kerap menjadi sasaran para penyebar penganut teori konspirasi.
Informasi keliru mencatut nama Bill Gates juga menyebar di Indonesia dengan berbagai narasi.
Berikut rangkuman Tim Cek Fakta Kompas.com terkait hoaks mencatut nama Bill Gates di tahun 2023:
Beredar di media sosial video yang diklaim menampilkan sebuah brokoli buatan laboratorium Bill Gates. Dalam video, brokoli tersebut disuntik cairan dan menggeliat.
Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Video yang beredar di TikTok merupakan hasil rekayasa seorang seniman bernama Russel Cameron.
Yayasan Bill dan Melinda Gates membantah bahwa memproduksi brokoli di laboratorium. Selengkapnya baca di sini.
Video yang menampilkan Bill Gates sedang berbincang dengan pendiri Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab beredar di media sosial.
Dalam video itu mereka diklaim membicarakan betapa menyenangkannya ketika sebuah penyakit dapat mengurangi populasi manusia.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Dalam video aslinya mereka membahas pendekatan baru terhadap kapitalisme di abad ke-21.
Gates dan Schwab juga membicarakan dampak penyakit di masa depan bagi populasi negara-negara berkembang dan mengaitkannya dengan peran kapitalisme.
Selengkapnya baca di sini
Unggahan di media sosial mengeklaim Bill Gates mendanai adanya pelepasan nyamuk Wolbachia di Malaysia. Dalam unggahan itu disebutikan, nyamuk tersebut ditakutkan akan membawa penyakit
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Proyek pelepasan nyamuk Wolbachia di Malaysia tidak didanai oleh Bill Gates, namun Wellcome Trust.
Sementara itu, pelepasan nyamuk Wolbachia tidaklah berbahaya, namun justru mengurangi angka kasus demam berdarah. Selengkapnya baca di sini.