KOMPAS.com - Isu terkait pengungsi Rohingya tengah ramai dibicarakan. Pada November 2023, ratusan pengungsi Rohingya sempat ditolak saat akan berlabuh di Aceh.
Aksi penolakan salah satunya digelar sejumlah pemuda yang mengatasnamakan diri Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh (MPPA) dengan di Kota Banda Aceh pada 29 November 2023.
Beragam informasi keliru terkait pengungsi Rohingya juga beredar di media sosial. Salah satu hoaks yang kerap beredar adalah para pengungsi datang ke Indonesia untuk menjajah.
Informasi menyesatkan itu diduga mendorong kelompok mahasiswa mengusir ratusan pengungsi Rohingya yang ditampung di Balai Meuseraya Aceh (BMA) pada Rabu (27/12/2023).
Tim Cek Fakta Kompas.com telah melakukan verifikasi terhadap beragam informasi keliru yang beredar di media sosial terkait pengungsi Rohingya. Berikut rangkumannya:
Beredar narasi yang mengeklaim etnis Rohingya bukan penduduk asli Myanmar. Mereka diklaim datang bersama Inggris sebagai penjajah.
Narasi itu juga mengeklaim, gelombang pengungsi Rohingya datang ke Indonesia dengan tujuan sama, yakni menjajah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Rohingya secara turun-temurun tinggal di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Namun, mereka menjadi korban genosida sistematis yang dilakukan Pemerintah Myanmar sejak 1970-an.
Pada awal 1980-an Pemerintah Myanmar resmi menyatakan Rohingya bukanlah bagian dari etnis yang diakui.
Puncak kekerasan terhadap Rohingya terjadi pada 2017. Saat itu terjadi persekusi, pemerkosaan, hingga pembunuhan terhadap etnis Rohingya oleh warga mayoritas.
Narasi bahwa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia dengan tujuan untuk menjajah juga tidak sesuai fakta.
Kesulitan di kamp pengungsian memaksa warga Rohingya melarikan diri dan menjadikan mereka mangsa bagi sindikat penyelundup manusia.
Para penyelundup manusia itu menggunakan Indonesia sebagai titik transit sebelum para pengungsi itu diberangkatkan ke Malaysia.
Sebuah video yang diklaim menunjukkan pemberangkatan pengungsi Rohingya dari Bangladesh ke Indonesia beredar di media sosial.