Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Pesan WhatsApp soal Jokowi, Catut Goenawan Mohamad

Kompas.com - 18/10/2023, 16:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Pesan WhatsApp mengatasnamakan pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad, beredar di media sosial.

Dalam pesan tersebut Goenawan diklaim menuliskan kekecewaannya pada Presiden Jokowi yang dianggap melakukan nepotisme. Ia juga diklaim merasa dibodohi karena dulu pernah mendukung Jokowi. 

Pesan itu beredar sekitar satu pekan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), pada Senin (16/10/2023).

MK menyatakan usia minimal capres-cawapres paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah.

Pesan tersebut bisa dilihat di laman Twitter ini.

 

Pesan WhatsApp yang diklaim ditulis oleh GMAkun Facebook Pesan WhatsApp yang diklaim ditulis oleh GM
Pesan WhatsApp yang diklim ditulis GMAkun Facebook Pesan WhatsApp yang diklim ditulis GM

Tim Cek Fakta Kompas.com,  mencoba memverifikasi kebenaran pesan WhatsApp tersebut kepada Goenawan. Sampai artikel ini ditayangkan, belum ada respons dari pria berusia 82 tahun itu.

Namun, pada 14 Oktober 2023 Goenawan memberikan klarifikasi melalui blog pribadi jurnalis sekaligus pegiat hak asasi manusia (HAM) Andreas Harsono. 

Dalam klarifikasinya, Goenawan membantah bahwa dirinya menulis pesan WhatsApp tentang pemerintahan Presiden Jokowi.

Banyak sekali pertanyaan, benarkah saya yang menulis sebuah statemen tentang pemerintahan Presiden Jokowi — tulisan yang ditandatangani 'Gunawan Muhammad'. Itu bukan nama saya. Nama saya 'Goenawan Mohamad'. Dalam paspor ada tambahan 'Susatyo',“ tulis Goenawan.

Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Andreas terkait klarifikasi dari Goenawan yang ada di blog pribadinya.

Menurut Andreas, Goenawan menulis klarifikasi setelah muncul pesan WhatsApp berisi kekecewaan terhadap Presiden Jokowi karena dianggap melakukan nepotisme dan telah membodohi.

“Saya lupa persis per kalimatnya. Tapi isi pesannya kurang lebih sama. Dia lantas menulis esai dan pagi itu saya taruh di blog saya,” ujar Andreas kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Andreas menerima esai yang berisi klarifikasi Goenawan pada Sabtu (14/10/2023) pukul 05.00 WIB, kemudian diunggah di blog pribadinya pada pukul 06.00.

“Blog tersebut terbit pukul 06.00 WIB. Goenawan mengirimkannya lebih pagi, mungkin karena dia tinggal di Bali, jadi lebih awal bangun. Saya baca sekitar pukul 05.00 WIB. Lantas saya siapkan di blog, termasuk minta foto dia, plus lakukan koreksi,” ungkapnya.

Menurut Andreas, ada kejanggalan pada pesan WhatsApp yang mengeklaim Goenawan menuliskan kekecewaan terhadap Jokowi.

Ia mengatakan, Goenawan tidak pernah menuliskan byline atau keterangan nama penulis dalam pesan WhatsApp, kecuali ketika menulis esai.  

"Goenawan tak pernah menuliskan byline dia dalam WA. Saya kenal dia sudah tiga dekade. Tak pernah dia pakai byline dalam pesan WA kecuali menulis esai. Semua diketik begitu saja, tanpa nama," kata Andreas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com