Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar sebuah video yang berisi narasi soal dampak pembuangan limbah nuklir Jepang ke laut.
Dalam video itu, tampak air berwarna hitam mengalir ke laut. Beberapa saat kemudian, air laut yang semula berwarna biru berubah menjadi hitam pekat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Adapun Jepang mulai membuang limbah air limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke Samudra Pasifik pada 24 Agustus 2023.
Langkah Jepang membuang air olahan limbah radioaktif ke Samudra Pasifik menuai polemik.
Selain mendapat tekanan dari warga setempat, langkah ini juga mendapat protes dari sejumlah negara, seperti China dan negara-negara di wilayah Pasifik.
Video yang memuat narasi soal dampak pembuangan limbah nuklir Jepang ke laut dibagikan akun TikTok ini pada 27 Agustus 2023.
Berikut narasi yang dibagikan:
pembuangan limbah Nuklir oleh jepang ke laut.
Video tersebut berdurasi 52 detik dan telah ditonton lebih dari 482.000 kali serta mendapatkan lebih dari 3.700 likes.
Dalam video itu, tampak air berwarna hitam mengalir ke laut. Beberapa saat kemudian, air laut yang semula berwarna biru berubah menjadi hitam pekat.
Setelah ditelusuri menggunakan reverse image search, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa video itu bukan pembuangan limbah nuklir Jepang ke laut.
Video serupa ditemukan di pemberitaan Reuters, 1 Juli 2020. Peristiwa dalam video itu adalah pencemaran Pantai Acapulco, Meksiko, pada 25 Juni 2020 akibat kebocoran saluran selokan.
Pemerintah setempat menduga, saluran selokan meluap akibat curah hujan deras yang melanda pemukiman sekitar Acapulco beberapa hari sebelumnya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang memuat narasi soal dampak pembuangan limbah nuklir Jepang ke laut adalah hoaks.
Video tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Video asli menunjukkan pencemaran pantai Acapulco, Meksiko, pada 25 Juni 2020, akibat kebocoran saluran selokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.