KOMPAS.com - Bos Twitter Elon Musk dikritik karena mengaitkan serangan jantung yang dialami Bronny James, putra pebasket LeBron James, dengan efek samping vaksin Covid-19.
Dilansir Rolling Stone, James Jr, atau biasa dipanggil Bronny James, terkena serangan jantung saat berlatih dengan University of Southern California, pada Senin (24/7/2023).
Pada Selasa (25/7/2023) pagi, juru bicara keluarga James mengeluarkan pernyataan bahwa Bronny James telah dirawat di rumah sakit pada hari Senin.
Berikut pernyataan dari keluarga James:
Kemarin Bronny James mengalami serangan jantung saat berlatih. Staf medis mampu memberikan pertolongan kepada Bronny dan membawanya ke rumah sakit. Sekarang, dia dalam kondisi stabil dan tidak lagi di ICU.
Tolong hormati privasi keluarga James. Kami akan mengabarkan kepada media ketika ada lebih banyak informasi. LeBron dan Savannah secara terbuka ingin berterima kasih dan memberikan penghargaan terdalam kepada staf medis dan atletik USC atas kerja luar biasa dan dedikasi untuk keselamatan atlet mereka.
Pernyataan tersebut dikutip dan dibagikan akun Twitter @TheChiefNerd pada Selasa (25/7/2023).
Musk membalas twit itu dengan kalimat yang menyiratkan adanya kaitan antara serangan jantung yang dialami Bronny James dengan vaksin Covid-19.
"Kita tidak dapat menimpakan semuanya ke vaksin, tetapi, dengan cara yang sama, kita juga tidak bisa mengabaikannya. Miokarditis adalah efek samping yang diketahui. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah itu langka atau umum," tulis Musk.
Namun, twit Musk yang mengaitkan serangan jantung dengan vaksin Covid-19 tidak sesuai dengan temuan dari para peneliti dan profesional di bidang medis.
Menurut American Heart Association (AHA), selain sangat jarang, risiko miokarditis (radang otot jantung) secara substansial lebih tinggi segera setelah terinfeksi Covid-19, daripada setelah beberapa pekan menerima vaksinasi virus corona.
Dilansir Independent, twit Musk dikritik oleh sejumlah pihak, salah satunya pakar politik dan putri Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat Nancy Pelosi, Christine Pelosi.
Menurut Pelosi, Musk telah menyebarkan teori konspirasi tanpa mempertimbangkan kesedihan dari keluarga yang sedang tertimpa musibah.
Praying for #bronnyjames’ full recovery.
Since Mr X has decided - once again - to weaponize conspiracy theories that exacerbate a public family’s private pain - here are the FACTS:
Myocarditis is a more common side effect of COVID than of the vaccine. https://t.co/yhOeivw6Lb
— Christine Pelosi (@sfpelosi) July 25, 2023
Ini bukan kali pertama pendiri Tesla dan SpaceX itu mempertanyakan vaksin dan mengamplifikasi teori konspirasi tentang virus Corona penyebab Covid-19.
Pada Juni 2023, Musk mengetwit bahwa ia secara umum mendukung vaksin. Namun, ia merasa bahwa program vaksinasi Covid-19 terlalu berlebihan.
"Banyak orang yang saya kenal mengalami efek samping yang serius dari vaksin, termasuk saya sendiri. Tidak mengakui itu artinya kebohongan," cuit Musk.
Twit tersebut mirip dengan yang ia unggah pada April 2021.
"Agar jelas, saya mendukung vaksin secara umum & vaksin covid secara khusus. Landasan ilmiahnya jelas. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, ada reaksi alergi, tetapi hal ini mudah diatasi dengan EpiPen," tulis Musk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.