KOMPAS.com - Sebuah konten di Facebook memuat narasi bahwa penderita diabetes boleh mengonsumsi makanan manis.
Dalam unggahan tersebut terdapat foto seorang pasien yang mengenakan alat bantu pernapasan dan keterangan soal alat yang bisa menghilangkan diabetes.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu dilengkapi agar tidak menyesatkan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi, dr Kurnia Alisaputri menjelaskan, penderita diabetes melitus dalam kondisi tertentu diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman manis dengan porsi secukupnya.
Pasien diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman manis apabila kadar gula darahnya terkontrol.
Pasien dengan kadar gula darah melebihi 200 mg/dL yang artinya terjadi hiperglikemia, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis.
Demikian juga pasien diabetes yang mengalami tiga gejala kambuh, yakni sering haus (polidipsi), suka makan berlebihan (polifagia), dan buang air kecil berlebihan (poliuria).
"Kalau kita temukan pasien yang seperti itu, dengan asumsi bahwa pasien ini mungkin punya gejala diabetes, (tanpa pemeriksaan lab), ya sebaiknya jangan makan yang manis-manis. Nah, untuk memastikan gejala itu benar diabetes atau tidak, kita harus periksa gula darah," kata Putri, saat dihubungi, Sabtu (10/12/2022).
Sedangkan, Putri menuturkan, hingga saat ini belum ada penelitian terkait alat atau obat yang dapat menghilangkan penyakit diabetes.
Berdasarkan penelitian selama ini, diabetes merupakan penyakit yang bisa dikendalikan, namun tidak bisa disembuhkan atau dihilangkan.
Simak ulasan selengkapnya dalam infografik berikut ini.