KOMPAS.com - Tangkapan layar berupa pesan Whatsapp mengenai kondisi bayi-bayi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beredar di Facebook.
Dalam tangkapan layar tersebut terdapat keterangan bahwa sejumlah bayi dapat diadopsi karena orangtuanya meninggal akibat bencana gempa pada 21 November 2022.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut hoaks.
Tangkapan layar itu memperlihatkan beberapa bayi yang dibaringkan sejajar di RSUD Sayang, Cianjur.
Terdapat keterangan bahwa bayi-bayi itu bisa diadopsi karena orangtuanya sudah meninggal akibat bencana gempa.
Masyarakat yang ingin mengadopsi dipersilakan datang ke RSUD Sayang dengan membawa buku nikah dan kartu keluarga (KK).
Belum diketahui unggahan awal tangkapan layar itu. Informasi tersebut dibagikan di Facebook oleh akun ini dan ini, serta akun ini yang membantah keterangan soal adopsi.
Bunyi pesan dalam tangkapan layar itu sebagai berikut:
Bisi mau adopsi bayi yg org tuanya meninggal karena bencana gempa silahkan dtang ke RSUD sayang cianjur.. terimakasih
Bawa buku nikah sama kartu keluarga
Tim Cek Fakta Kompas.com mengonfirmasi informasi itu kepada Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Mutu RSUD Sayang Cianjur, Sanny Sanjaya, melalui telepon, pada Senin (28/11/2022).
Sanny menegaskan bahwa foto sejumlah bayi yang dapat diadopsi adalah hoaks. Mereka telah menjadi pasien RSUD Sayang sebelum gempa terjadi.
Pasca-gempa, pihak RSUD mengevakuasi bayi-bayi keluar gedung dan dibaringkan berjajar serta terpisah dari pasien-pasien lain.
Sanny mengatakan, bayi-bayi itu memiliki orangtua. Setelah perawatan selesai, mereka dikembalikan ke orangtua masing-masing.
"Jadi bayi-bayi pun juga dikeluarkan. Nah waktu dikeluarkan dijajarkan, mungkin ada yang iseng, dibumbui dengan kalimat-kalimat itu tadi, yakni siapa yang mau adopsi. Padahal itu semuanya punya, ibunya ada, keluarganya ada," kata dia.