Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perubahan Label Official dan Twitter Blue, Ini Kata Pengamat Medsos

Kompas.com - 10/11/2022, 20:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Twitter menambah label atau lencana baru berupa tanda centang abu-abu disertai tulisan "official" atau resmi.

Berdasarkan penjelasan di laman resmi Twitter, label ini berbeda dengan centang biru bagi pengguna yang berlangganan Twitter Blue.

Tanda "official" diberikan kepada akun-akun seperti pemerintah, perusahaan komersial, mitra bisnis, organisasi, partai politik, perusahaan komersil, media massa, penerbit, dan beberapa tokoh publik lainnya.

Sementara, akun yang menerima centang biru adalah mereka yang telah berlangganan Twitter Blue dengan membayar 7,99 dollar AS atau sekitar Rp 125 ribu per bulan.

Sederhananya, mereka yang tidak berlangganan Twitter Blue, tidak akan mendapat centang biru. Namun beberapa akun resmi telah diberi label untuk membedakan dengan akun tiruan.

Baca juga: Potensi Misinformasi Setelah Perubahan Kebijakan Centang Biru Twitter

Fitur ini sempat hadir selama beberapa saat, hingga kemudian tidak lagi aktif. Salah satu contohnya diperlihatkan youtuber Amerika Serikat, Marques Brownlee.

Elon Musk sebagai bos baru Twitter kemudian me-reply twit Brownlee dan mengakui bahwa fitur itu dinonaktifkan.

Terkait kebijakan baru Twitter mengenai centang biru, pengamat media sosial, Enda Nasution berpendapat bahwa perubahan kebijakan itu tak lepas dari esensi industri media sosial, yakni bisnis.

"Walaupun Twitter ada fungsi layanan publiknya, tetapi yang perlu kita mengerti Twitter juga adalah sebuah bisnis. Sebagai bisnis tentu akan ada kebijakan yang sepenuhnya hak pemilik bisnis sebenarnya," ujar Enda kepada Kompas.com, Rabu (9/11/2022).

Bisnis media sosial

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/10/2022), Twitter telah mengalami penurunan sejak pandemi, di mana hanya ada 10 persen pengguna "berat" dari keseluruhan pengguna bulanan.

Pengguna berat merupakan sebutan untuk seseorang yang menghabiskan waktu 6-7 hari seminggu dan membuat twit sekitar 3-4 kali per minggu.

Twitter menolak untuk merinci berapa banyak twitnya dalam bahasa Inggris atau berapa banyak uang yang dihasilkan darinya. Namun tak dapat dipungkiri, itu menjadi demografi penting untuk kelajuan bisnis Twitter.

Baca juga: Aksi Seleb Impersonasi Elon Musk, Kritik Centang Biru Berbayar yang Berpotensi Disinformasi

Setelah perubahan kebijakan centang biru dan label resmi, belum diketahui lagi seberapa jauh hal ini berdampak pada jumlah pengguna dan durasi mereka di paltform tersebut.

"Jadi, apa pun perubahan yang dilakukan, harus memberikan dampak yang diinginkan. Mengukurnya biasanya berapa banyak waktu yang dispend pengguna di media sosial itu sehari atau ada pengguna baru," kata Enda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com