Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah konten media sosial menarasikan bahwa seorang warga di India tewas setelah tersengat ulat berwarna hijau.
Narasi tersebut dibagikan di Facebook oleh akun ini dan ini. Ada pula unggahan serupa di Twitter melalui akun ini dan ini.
"Serangga yang sengatnya dapat membunuh orang secara instan telah menyerang ladang," dikutip dari keterangan pada salah satu akun, diterjemahkan dari bahasa Hindi.
Dikutip dari AFP, narasi tersebut salah dan perlu diluruskan.
Berdasarkan penelusuran AFP, jenazah laki-laki dalam unggahan tersebut merupakan korban sambaran petir di Karnataka, Maharashtra atau Telangana.
Melalui metode reverse image search, AFP menemukan foto korban pada video di akun YouTube ini. Akun tersebut kerap membuat konten untuk mengungkap misinformasi terkait hewan.
Selanjutnya, AFP melakukan penelusuran ke akun YouTube Aadhar News dan CNI Maharashtra.
Dari penelusuran itu diketahui bahwa gambar jenazah yang diklaim sebagai korban sengatan ulat identik dengan foto korban tersambar petir.
Kedua korban sambaran petir merupakan seorang petani dan anaknya.
Sementara itu, ahli entomologi dari Indian Agricultural Research Institute, Shashank, mengidentifikasi bahwa ulat tersebut merupakan larva Limacodidae yang dikenal dengan nama cup moth caterpillar atau ulat ngengat cangkir.
Menurut dia, ulat itu bisa menyebabkan rasa sakit pada manusia yang akan berlangsung antara 15 menit sampai beberapa jam.
Kemudian, hingga saat ini belum ada laporan terkonfirmasi bahwa racun pada ulat tersebut bisa menyebabkan kematian.
"Rambut pada larva menghasilkan bahan kimia yang menimbulkan iritasi dan sebagian besar menyebabkan rasa sakit seperti terbakar dan ruam atau urtikaria," kata Shashank kepada AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.