Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: Larangan Gas Air Mata Digunakan untuk Perang

Kompas.com - 07/10/2022, 08:07 WIB
Akbar Bhayu Tamtomo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata menjadi sorotan dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Komnas HAM menilai, penembakan gas air mata menjadi penyebab tragedi yang menyebabkan tewasnya setidaknya 131 orang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gas air mata tidak hanya menyebabkan kepanikan, tetapi juga sejumlah penonton kesulitan bernapas. Apalagi, gas air mata itu ditembakkan ke arah tribune yang tidak sepenuhnya ruang terbuka.

Sorotan terhadap gas air mata pun kembali mengemuka, apalagi FIFA melarang penggunaannya di dalam stadion.

Tidak hanya itu, gas air mata juga dilarang penggunaannya untuk dan dalam situasi perang.

Sebab, gas air mata biasanya digunakan untuk memancing tentara yang bersembunyi di parit atau gedung untuk keluar, sehingga dengan mudah ditembaki tentara yang menjadi musuhnya.

Namun, sejumlah negara masih mengizinkan penggunaan gas air mata digunakan kepolisian. Salah satu alasannya adalah untuk mengendalikan massa jika terjadi kerusuhan.

Akan tetapi, penggunaan gas air mata biasanya dilakukan di ruangan terbuka dengan udara yang bebas sepenuhnya.

Bagaimana dunia menyepakati larangan gas air mata untuk perang? Simak dalam infografik berikut ini:

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Larangan Gas Air Mata untuk Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

Hoaks atau Fakta
Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

[KLARIFIKASI] Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Bukan Demo di Cirebon

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com