Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak yang Terjadi pada Tubuh jika Terkena Gas Air Mata?

Kompas.com - 04/10/2022, 07:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan gas air mata oleh polisi saat mengendalikan massa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam menjadi sorotan.

Pasalnya, tembakan gas air mata ke arah tribune diduga menjadi salah satu penyebab ratusan orang meninggal.

Kepanikan akibat tembakan gas air mata membuat para suporter berebut keluar stadion hingga berdesak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, dan sesak napas.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengeklaim bahwa penembakan gas air mata usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya sudah sesuai prosedur.

Sementara, berdasarkan FIFA Stadium Safety and Security Regulations Pasal 19B, penggunaan gas air mata tidak diperbolehkan.

Baca juga: Menilik Regulasi FIFA soal Larangan Penggunaan Gas Air Mata di Stadion

Lantas secara medis, apa dampak yang terjadi pada tubuh seseorang ketika terkena gas air mata?

Gejala yang dialami

Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, Dien Kalbu Ady, menjelaskan beberapa gejala yang dialami seseorang ketika terkena gas air mata.

"Orang yang terkena gas air mata biasanya mengalami beberapa gejala pada mata, seperti mata merah, gatal, panas, dan penglihatan kabur," kata Dien, kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Selain pada mata, gejala juga dirasakan pada kulit dan sistem pernapasan. Dien menjelaskan, ketika terkena gas air mata kulit akan terasa seperti rasa terbakar, ruam, gatal pada hidung atau bagian kulit tertentu.

Sementara, pada sistem pernapasan, gas air mata dapat membuat seseorang mengalami kesulitan bernapas atau sesak nafas, batuk, mual, hingga muntah.

Dampak jangka panjang

Efek dari paparan gas air mata biasanya cukup singkat, antara 15–30 menit setelah orang tersebut telah dievakuasi dari sumbernya dan didekontaminasi atau membersihkan diri.

Namun, ada beberapa situasi di mana seseorang dapat mengalami dampak kesehatan jangka panjang setelah terpapar gas air mata dalam kadar yang tinggi.

Baca juga: Efek Gas Air Mata, Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan Berikut…

Dien membenarkan bahwa orang yang terkena gas air mata paling banyak berisiko memiliki gejala paling berat.

"Masalah pernapasan seperti bronkhitis kronis, gangguan kesehatan mental, kebutaan, kerusakan otak, hilangnya fungsi anggota tubuh bahkan sampai cacat permanen, gangguan kulit," ucap Dien.

Di ruang terbuka, seseorang dapat lebih leluasa menghindari paparan gas air mata. Namun, beda ceritanya apabila terjadi di ruang tertutup dan semi-tertutup seperti stadion.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com