Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Referendum Timor Leste dan Gagasan Gus Dur Sejak 1980...

Kompas.com - 31/08/2022, 08:28 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 30 Agustus 1999 menjadi hari yang sangat bersejarah bagi warga Timur Leste. Setelah melalui berbagai pergolakan, warga di wilayah yang saat itu menjadi provinsi ke-27 Indonesia tersebut melakukan referendum.

Lengsernya Soeharto sebagai presiden Indonesia pada Mei 1998 menjadi jalan bagi daerah yang ketika itu bernama Timor Timur untuk merdeka.

Gerakan reformasi dan tekanan dunia internasional mendorong pemerintah Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Bacharuddin Jusuf Habibie memberikan kesempatan kepada warga untuk menentukan pilihannya.

Pemerintah Indonesia pun memberikan dua opsi kepada Timor Timur. Opsi itu yakni memberikan status Timor Timur sebagai daerah otonomi khusus atau menolak otonomi yang berarti status Timtim kembali ke PBB, yang kemudian akan membentuk pemerintahan baru.

Dilansir dari Harian Kompas pada 30 Agustus 1999, tercatat sebanyak 438.513 warga Timor Timur memiliki hak untuk memberikan suaranya termasuk 13.279 orang yang berada di luar Timtim, baik itu di Indonesia atau luar negeri.

Jajak pendapat diselenggarakan oleh United Nations Transitional Administration in East Timor (UNTAET), sebuah badan bentukan PBB.

Keberadaan UNTAET dimaksudkan untuk menjamin jajak pendapat berjalan dengan lancar dan netral. UNTAET menyediakan 850 lokasi tempat pemungutan suara.

Setelah dihitung, sebanyak 78,50 persen rakyat Timor Timur menginginkan pemisahan negeri itu dari Indonesia.

Pada 19 Oktober 1999, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia pun resmi mengakui hasil referendum untuk melepaskan Provinsi Timor Timur dari Indonesia. Hingga akhirnya menjadi negara Timur Leste.

Gus Dur pertama bahas referendum

Banyak orang menganggap bahwa BJ Habibie yang merupakan Presiden Indonesia pada 1999 merupakan sosok di balik referendum Timur Leste. Setelah sebelumnya, di bawah kepemimpinan Soeharto, operasi militer di Timor Timur menjadi kisah kelam bagi Indonesia.

Namun belakang muncul pengakuan mengejutkan dari Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Jose Ramos Horta.

Ia mengaku orang Indonesia pertama yang membahas referendum Timor Leste adalah Abdurrahman Wahid yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Dur.

Hal itu Ramos Horta katakan dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi pada 22 Juli 2022 lalu.

Ramos Horta mengenang percakapannya soal referendum dengan Gus Dur pada 1980-an dalam kongres yang diselenggarakan oleh organisasi Katolik nirlaba, CCFD-Terre Solidaire di Perancis.

“Dalam kongres tersebut) dia (Gus Dur) bilang, 'ada orang yang ingin kemerdekaan, ada yang tidak. Ayo kita adakan referendum'. Ya, dia (orang pertama yang berbicara) mengenai referendum. Saya terkejut," ucap Jose Ramos Horta seperti ditulis Kompas.com sebelumnya.

Ia mengaku sejak pertemuan itu, Gus Dur menjadi sosok yang membekas dalam benaknya. Setelah rangkaian acara kongres selesai, Ramos Horta kerap berhubungan dengan Gus Dur.

"Dia berbicara sangat sederhana. Dia bicara soal Timor Leste, saya terkejut dan bahagia. Tokoh Indonesia pertama yang berbicara tentang Timor Leste," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com