KOMPAS.com - Isu mengenai lapisan ozon yang berlubang memang kini tidak terlalu diperbincangkan oleh pemerhati lingkungan.
Namun, bukan berarti bahwa fakta ozon berlubang yang terjadi sebelumnya merupakan isu yang dibesar-besarkan.
Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa lubang di lapisan ozon merupakan isu yang dibesar-besarkan. Contohnya seperti yang diunggah di akun Instagram ini, Facebook ini, dan Twitter ini.
"Ingat ketika mereka menghabiskan bertahun-tahun memberitahu kita untuk panik atas lubang di lapisan ozon dan kemudian tiba-tiba berhenti membicarakannya dan tidak ada yang pernah menyebutkan lapisan ozon lagi?" tulis narasinya dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Tanggapan atas pernyataan itu dikaitkan oleh warganet dengan narasi bahwa krisis iklim merupakan rekayasa dan tidak nyata.
Lantas, benarkah berlubangnya lapisan ozon hanyalah mitos belaka? Kemudian, mengapa isu lingkungan tak lagi fokus pada ozon berlubang?
Dilansir dari Reuters, Rabu (3/8/2022), alasan mengapa orang jarang memperbincangkan tentang lubang di lapisan ozon bukan karena dianggap tidak penting, melainkan karena tindakan efektif telah diambil.
Ozon merupakan molekul alami yang terdiri dari tiga atom oksigen yang sebagian besar ditemukan jauh di atas permukaan bumi, yang berfungsi sebagai perisai terhadap radiasi.
Tanpa ozon, radiasi UV matahari yang intens akan mensterilkan permukaan bumi.
Pada publikasi Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), disebutkan bahwa melemahnya ozon akan mengakibatkan paparan radiasi UV-B dan UV-A yang lebih intens di permukaan bumi dan akan menyebabkan kulit terbakar lebih cepat, kanker kulit, dan bahkan mengurangi hasil panen pada tanaman.
Istilah lubang sebenarnya mengacu pada penipisan lapisan ozon di atas Antartika. Berdasarkan cacatan NASA, laisan ini terus berkurang dari 1970 hingga 1990-an.
Badan Lingkungan Eropa mencatat, Bumi pernah mengalami kurang dari 220 Dobson Unit (DU) ozon, yang artinya terjadi penipisan ozon yang parah.
Catatan buruk lainnya terjadi pada 1994, di mana konsentrasi ozon turun hingga 73 DU.
Dari ilustrasi milik NASA yang menampilan ozone, tampak lubang ozon yang cukup luas juga berkembang pada 2003-2011.
Sementara pada data 2012, lapisan ozon mulai membaik dan lubangnya tampak lebih kecil dibanding beberapa tahun sebelumnya.