Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Dua Orang yang Telah Meninggal 100 Tahun Kemudian Hidup Lagi

Kompas.com - 26/07/2022, 13:53 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar di media sosial narasi tentang dua mayat yang hidup lagi setelah meninggal selama 100 tahun.

Narasi tersebut diunggah oleh sejumlah pengguna Facebook yang membagikan sebuah artikel dengan gambar dua orang yang tengah membawa jenazah.

Dalam narasinya, disebutkan meskipun sudah meninggal 100 tahun lalu tetapi jenazah tersebut bisa hidup kembali.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com narasi tersebut tidak benar dan ada yang perlu diluruskan. Jenazah dalam narasi yang dibagikan di media sosial itu tidak hidup kembali.

Adapun, foto itu memperlihatkan jenazah tengah dibersihkan oleh orang di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Di sana terdapat ritual bernama Ma'nene, yaitu upacara tradisional untuk membersihkan jenazah keluarga mereka yang telah diawetkan

Narasi yang Beredar

Narasi tentang mayat 100 tahun yang hidup kembali dibagikan oleh akun ini, iniini. dan ini
Dalam unggahannya mereka membagikan foto dua mayat yang diklaim hidup kembali setelah meninggal 100 tahun.

Akun tersebut menuliskan demikian :

Subhanallah. Dua Orang Ini Sudah 100 Tahun Meninggal, Tetapi Mereka Bisa Hidup Kembali.

Hoaks orang yang sudah meninggal 100 tahun kini hidup lagiTangkap layar Facebook.com Hoaks orang yang sudah meninggal 100 tahun kini hidup lagi

Penelusuran Kompas.com

Gambar yang diklaim merupakan mayat yang hidup lagi setelah meninggal 100 tahun, identik dengan unggahan dalam blog ini.

Blog tersebut memparkan tentang ritual bernama Ma'nene di Tana Toraja. Ritual itu yakni mengeluarkan mayat dari kuburan untuk dibersihkan lalu dijemur, bahkan ada yang diganti bajunya.

Di dalam tulisan blog tidak ada narasi yang menyebutkan bahwa ada mayat yang hidup kembali setelah meninggal 100 tahun.

Ritual Ma’nene dilakukan setelah panen padi. Masyarakat Toraja meyakini jika Ma’nene dilakukan sebelum panen padi maka hasil padinya tidak maksimal bahkan dapat gagal panen.

Ritual Ma’nene biasanya dilakukan setiap bulan Agustus, namun tidak mesti dilakukan setiap tahun.

Pemilik blog itu mengunggah lima foto ritual Ma'nene. Salah satu foto yang dunggah digunakan dalam narasi hoaks yang beredar di media sosial.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com