KOMPAS.com - Ernest Miller Hemingway (1899–1961) merupakan salah satu contoh sukses sastrawan yang memulai kariernya di bidang jurnalistik.
Keterlibatannya dalam Perang Dunia (PD) I sebagai wartawan koresponden dan sopir ambulans pasukan Italia, serta penjelahannya di Eropa hingga Afrika, menjadi bahan untuk novel-novelnya.
Novelnya yang terkenal berjudul The Sun Also Rises, A Farewell to Arms, For Whom the Bell Tolls, dan The Old Man and the Sea, yang memenangkan Hadiah Pulitzer pada tahun 1953.
Pria berkebangsaan Amerika Serikat ini pun mendapat Nobel Sastra pada 1954.
Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Penulis Ernest Hemingway Meninggal Dunia
Hemingway kecil lahir dari pasangan Clarence dan Grace Hemingway sebagai anak kedua dari 6 bersaudara, pada 21 Juli 1899 atau 123 tahun yang lalu, di negara bagian Illinois, AS.
Karya tulisnya mulai terbit saat dia berada di sekolah menengah, di koran milik sekolah bernama Trapeze and Tabula. Saat itu ia banyak menulis tentang olahraga.
Setelah lulus pada 1917, ia memanfaatkan pengalamannya untuk segera bekerja di media massa Kansas City Star, yang akan mempengaruhi gaya penulisannya yang khas saat menulis prosa.
Setahun berikutnya ia berangkat ke Eropa untuk menjadi sopir ambulans untuk pasukan angkatan darat Italia dalam Perang Dunia I. Ia mendapatkan serangan, terluka, dan butuh waktu berbulan-bulan untuk pulih.
Selesai Perang Dunia I, tepatnya pada 1920, dia berada di Perancis dan bergabung dengan komunutas penulis dan seniman kawakan seperti F Scott Fitzgerald , Gertrude Stein, dan Ezra Pound.
Baca juga: Perjalanan Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Menjejakkan Kaki di Bulan
Lima tahun kemudian, atau pada 1925, Hemingway menerbitkan kumpulan cerpen pertamanya di AS, dan novel pertamanya berjudul The Sun Also Rises, setahun kemudian.
Isi ceritanya tentang sekelompok ekspatriat AS dan Inggris yang melakukan perjalanan dari Kota Paris, Perancis, ke Kota Pamplona, Spanyol, untuk menonton atraksi adu banteng dengan latar waktu sekitar tahun 1920.
Novel ini mendapatkan sambutan yang baik. Ia telah pindah kembali ke negara bagian Florida, AS, tahun 1929 ketika menerbitkan novel kedua A Farewell to Arms.
Meskipun ada kemiripan dengan kisahnya sendiri, karya ini tetap tergolong fiksi, di mana diceritakan seorang pengemudi ambulans asal Amerika yang bertugas di garis depan pasukan Italia dalam PD I, bertemu perawat asal Inggris yang dia cintai dan akhirnya meninggalkannya.
Baca juga: Julius Caesar, Pemimpin Politik dan Militer Tangguh Romawi