KOMPAS.com - Keyboard QWERTY selama ini diyakini telah disusun sedemikian rupa agar penggunanya mengetik dengan lebih lambat.
Pada mesin ketik generasi awal, keyboard menggunakan susunan tombol huruf alfabetis, dan hal ini disebut menyebabkan pengguna mengetik sangat cepat.
Akibatnya, tombol-tombol mesin ketik menjadi macet dan menghambat pekerjaan.
Oleh karena itu, keyboard QWERTY diciptakan untuk memperlambat kecepatan mengetik dan dengan demikian mencegah mesin ketik cepat rusak.
Namun, benarkah demikian?
Penulis Smithsonian Magazine, Jimmy Stamp, dalam artikelnya pada 3 Mei 2013, menawarkan pandangan lain mengenai asal-muasal keyboard QWERTY.
Pada periode 1860-an, seorang editor dan pencetak surat kabar dari Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat bernama Christopher Latham Sholes menghabiskan waktu luangnya mengembangkan berbagai mesin untuk membuat bisnisnya lebih efisien.
Baca juga: Membedah Mitos Mumi Alien yang Ditemukan di Gurun Atacama....
Salah satu penemuan tersebut adalah mesin ketik awal, yang ia kembangkan bersama Samuel W Soulé, James Densmore, dan Carlos Glidden, dan pertama kali dipatenkan pada 1868.
Bentuk keyboard di mesin ketik paling awal menyerupai piano, dan terdiri dari 28 tombol huruf yang disusun secara alfabetis.
Sholes dan timnya tentu menganggap susunan itu sebagai pengaturan paling efisien, karena siapa pun yang menggunakan keyboard akan langsung tahu di mana letak setiap huruf.
"Namun, mengapa susunan itu diubah? Di sinilah asal-muasal QWERTY menjadi sedikit simpang siur," kata Stamp.
Teori yang beredar luas menyebutkan bahwa Sholes harus mendesain ulang susunan keyboard karena mesin ketik awal kerap mengalami kerusakan.
Bilah ketik yang menghubungkan tuts dan tombol huruf digantung melingkar di bawah kertas. Jika pengguna mengetik dengan cepat huruf yang bilah ketiknya berdekatan satu sama lain, maka mesin ketik akan macet.
"Jadi, Sholes disebut mendesain ulang susunannya untuk memisahkan urutan huruf yang paling umum seperti "th" atau "he"" kata Stamp.
Baca juga: Bukan Urutan Alfabet, Ini Alasan Keyboard Pakai Susunan QWERTY
Menurut Stamp, merujuk pada teori itu, maka seharusnya penyusunan keyboard model QWERTY memaksimalkan pemisahan pasangan huruf yang umum.
"Teori ini dapat dengan mudah dibantah karena alasan sederhana bahwa "er" adalah pasangan huruf keempat yang paling umum dalam bahasa Inggris," tuturnya.