Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahirnya PNI, Partai yang Jadi Kendaraan Soekarno Menuju Indonesia Merdeka...

Kompas.com - 04/07/2022, 20:05 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 4 Juli 1927, lahir salah satu partai politik tertua di Indonesia. Partai itu kelak dikenal sebagai Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipelopori Soekarno.

Namun, sebelum berubah nama menjadi Partai Nasional Indonesia pada 1928, organisasi tersebut bernama Perserikatan Nasional Indonesia.

PNI dibentuk sebagai wadah perjuang kemerdekaan Indonesia melalui jalur politik.

Saat itu, Soekarno melihat bahwa Belanda sedang dalam kondisi yang lemah seusai peperangan. Selain itu, juga terjadi chaos (kekacauan) di sejumlah negara yang berdekatan dengan Belanda.

Momen itu pun tidak disiasiakan Soekarno. Didukung enam orang kawan dari Algemeene Studieclub, Soekarno mendirikan PNI. Soekarno menyadari pada 1927 Indonesia tidak mempunyai satu pun partai kuat, setelah pecahnya Sarekat Islam (SI).

"Kami tidak mempunyai satu partai pun yang kuat. Sarekat Islam pecah dua. Pak Tjokro tetap memegang kendali dari bagian yang sudah lemah, sedang bagian yang lain mengubah namanya menjadi Sarekat Rakyat," kata Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1966).

Baca juga: Kisah Kawin Gantung Soekarno-Siti Oetari, dan Senyum di Wajah Tjokroaminoto

Secara terang-terangan, Soekarno menyebutkan kepada masyarakat luas bahwa tujuan utama didirikannya PNI adalah kemerdekaan.

Soekarno bertekad bahwa perjuangan menuju kemerdekaan tidak perlu lagi secara sembunyi-sembunyi seperti organisasi sebelumnya.

"Denganku, tidak ada yang perlu disembunyikan, tanpa tedeng aling-aling," ujar Soekarno.

Ketenaran Soekarno saat itu pun membuat PNI tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan pengikut.

Meskipun massa rakyat banyak yang mendengarkan Soekarno, namun ada pula yang beranggapan bahwa keputusan Soekarno terlalu cepat atau gegabah. Karena, ada juga penilaian yang menganggap Indonesia belum siap untuk merdeka. 

Baca juga: Ketika Soekarno Belikan Beha untuk Istrinya di AS, Cerita yang Menuai Kontroversi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com