KOMPAS.com - Tokoh politik atau pejabat pemerintahan sering jadi sasaran misinformasi dan disinformasi di media sosial. Hal ini tak luput dialami oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin.
Informasi keliru terkadang sengaja dibuat untuk menyerang, menurunkan kredibilitas, atau sekedar sebagai bentuk satire tanpa bermaksud merugikan pihak tertentu.
Berikut kumpulan hoaks mencatut Ma'ruf Amin, serta ringkasan penelusuran faktanya:
Konten hoaks beredar dalam sebuah tangkapan layar di media sosial. Tangkapan layar sebuah pemberitaan itu mencatut nama Ma'ruf Amin.
Disebutkan, Ma'ruf Amin membuat pernyataan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpilih lagi sehingga jabatannya menjadi tiga periode, maka ibu-ibu cukup membayar pakai kartu.
Tidak terlihat nama media yang menjadi sumber tangkapan layar itu. Hanya ada foto dan judul bertuliskan:
Ma'ruf amin: kalau Jokowi terpolih lagi 3 periode ibu-ibu cukup bayar pakai kartu
Berdasarkan hasil penelusuran, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memang pernah menyinggung mengenai pembayaran menggunakan kartu jika Jokowi terpilih kembali menjadi presiden. Namun, pernyataan itu dia buat ketika Pemilihan Presiden pada 2019.
Diberitakan Kompas.com, 17 Maret 2019, tiga kartu yang dijanjikan Ma'ruf adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah dan Kartu Prakerja.
"Dengan Kartu ini, anak-anak kita bisa kuliah, ibu-ibu bisa berbelanja dengan murah dan orang bisa mendapatkan kerja. Pemerintah telah menyediakan tempat kursus," kata Ma'ruf.
Isu mengenai masa jabatan presiden menjadi tiga periode ramai diperbincangkan, ketika ada wacana penundaan Pemilu.
Kendati demikan, Ma'ruf Amin tidak pernah membuat pernyataan mengenai jabatan tiga periode, di tengah ramainya isu tersebut.
Baca penelusuran fakta selengkapnya di sini.
Beredar tangkapan layar hoaks lainnya yang menyebut bahwa Wakil Presiden Ma’ruf Amin diusulkan untuk menjadi pendeta. Kali ini tangkapan layar itu memuat nama Kompas.com.
Terdapat keterangan waktu dan tanggal pada judul tersebut, yakni 20 April 2022 pukul 16.27 WIB, dengan judul: Ma’ruf Amin diusulkan jadi bapak pendeta.