Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial, yang menyebutkan bahwa media Barat seperti CNN mengabarkan informasi palsu, sehingga seorang jurnalis bisa dikabarkan tewas dalam dua peristiwa berbeda.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Informasi yang menyebut bahwa media barat mengabarkan kematian jurnalis pada dua peristiwa berbeda, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Pengunggah menyertakan tangkapan layar sebuah akun Twitter tertanggal 27 Februari 2022.
Ketika ditelusuri unggahan di sebuah akun Twitter tersebut, dia menyertakan dua tangkapan layar dan satu foto.
Tangkapan layar pertama menampilkan unggahan akun Twitter @CNNAfghan pada 16 Agustus 2021, lalu menyebut jurnalis Bernie Gores tewas dieksekusi kelompok Taliban di Afghanistan.
Tangkapan layar kedua menampilkan unggahan akun Twitter @CNNUKR pada 23 Februari 2022, lalu menyebut jurnalis Bernie Gores tewas dalam konflik Ukraina versus Rusia.
Selanjutnya, dia menyertakan foto yang diklaim merupakan jurnalis CNN Bernie Gores.
Berikut narasi lengkapnya:
Sampai segininya media Barat menyebarkan kebohongan demi sebuah framing opini. Bahkan satu orang bisa mati dua kali. Mati kali pertama sbg jurnalis di eksekusi oleh #Taliban di #Afghanistan, dan mati kali kedua sbg aktivis di #Ukraina yg tengah operasi militer #Rusia.
Dilansir dari Politifact, 17 Agustus 2021, nama Bernie Gores sudah muncul di media sosial sejak Agustus 2020.
Melalui foto dari sosok yang sama, orang dalam foto itu bahkan dikabarkan hilang di Lebanon setelah ledakan di Beirut. Kabar itu juga hoaks.
Tidak ada jurnalis CNN bernama Bernie Gores. Sosok dalam foto tersebut sebenarnya adalah seorang youtuber bernama Jordie Jordan.
Sanggahan tangkapan layar itu dari akun palsu.
Politifact memastikan bahwa narasi tentang kematian Bernie Gores di Afganistan adalah palsu. Pasalnya akun twitter @CNNAfghan bukan situs resmi dan hingga kini masih ditangguhkan.