KOMPAS.com - Tindakan kekerasan yang dilakukan aparat saat mengawal pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menuai kritik dari berbagai pihak.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, (8/2/2022) ketika ratusan aparat kepolisian merangsek ke Desa Wadas dan menangkap puluhan warga yang dituding bertindak provokatif.
Para warga yang ditangkap itu adalah mereka yang menolak lahan Desa Wadas dikeruk untuk penambangan batu andesit, yang merupakan salah satu material untuk membangun Bendungan Bener.
Pembangunan bendungan itu termasuk dalam rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pembangunannya diperkirakan menelan biaya Rp 2,06 triliun.
Baca juga: CEK FAKTA: Menilik Klaim Mayoritas Warga Desa Wadas Setuju Pembebasan Lahan
Di tengah konflik agraria yang terjadi di Desa Wadas, beredar sebuah video yang mengeklaim bahwa tindakan keras yang dilakukan polisi sudah tepat.
Dalam video yang beredar di TikTok itu, disebutkan bahwa warga yang menolak kehadiran tambang ternyata selama ini melakukan intimidasi terhadap warga yang pro atau setuju lahan milik mereka dijadikan tambang batu andesit.
Video tersebut berisi pernyataan sejumlah warga yang mengaku mendapatkan intimidasi dari warga penolak tambang.
"Saya merasa sangat terintimidasi, motor saya diisi pasir dengan garam," kata seorang pria dalam video itu.
"Saya sangat senang sekali setelah ada patroli masuk Desa Wadas. Saya merasa sangat terayomi, kami warga Wadas yang mendukung PSN (Proyek Strategis Nasional) merasa sangat senang," lanjut pria itu.
"Setelah saya melengkapi data (pembebasan lahan), kemudian rumah bapak saya kuncinya dilem dari luar, dan (bapak saya) dibenci warga sekitar," kata seorang perempuan.
"Kami perwakilan dari warga mengucapkan terima kasih, telah mendampingi kami pengukuran ke ladang kami," ujar seorang perempuan lain.
Baca juga: LBH Yogyakarta Tegaskan Warga di Wadas yang Ditangkap Mendapat Kekerasan
Dari pantauan Tim Cek Fakta Kompas.com, video berdurasi 55 detik itu dibagikan di TikTok oleh akun ini pada Rabu, (9/2/2022).
@martadewi7647 #nkrihargamati #jokowi #jateng #purworejo #wadas #jokowidodopresidenkita #viral #indonesiamaju #ganjarpranowo ? suara asli - Marta Dewi7647
Klaim bahwa warga Desa Wadas yang kontra dengan rencana pembangunan tambang batu andesit melakukan intimidasi terhadap warga yang pro, diragukan oleh Insin Sutrisno.
Insin Sutrisno adalah seorang warga Desa Wadas yang kontra terhadap tambang, dan tergabung dalam paguyuban Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa).
Insin membenarkan bahwa sosok orang-orang yang terekam dalam video TikTok itu merupakan warga Desa Wadas. Namun, ia meragukan klaim soal intimidasi.
"Ya itu orang Wadas. Tapi pernyataan kunci dilem, (motor) diisi pasir, itu kok saya belum yakin," kata Insin kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022) malam.